BANJARMASIN, klikkalsel.com – Hujan dengan intensitas tinggi melanda Kalimantan Selatan tak terkecuali Kota Banjarmasin. Hal itu menyebabkan sejumlah kawasan dan Jalan tergenang air dengan ketinggian bervariasi, Senin (4/7/2022).
Kondisi ini diperparah dengan puncak pasang air laut atau permukaan Sungai Barito yang menurut tabel pasang air laut terjadi pada pukul 09.50 Wita.
Pantauan klikkalsel.com sejumlah jalan tergenang air, diantaran Jalan Brigjen Hasan Basri, S Parman, D.I. Penjaitan, As Musaffa, Sudirman, Lambung Mangkurat, Jalan Bank Rakyat, Jalan Brigjen katamso, Jalan Pangeran Antasari dan A Yani.
Juga terpantau, kawasan pasar Sudimampir juga turut tergenang air hingga membuat para pedagang harus menunggu air turun untuk membuka toko.
Ahmad Rafiki (22), penjaga toko handphone di kawasan Pasar Sudimampir mengatakan, sejak pukul 07.00 Wita datang ke pasar dan sudah mendapati air menggenangi tokonya.
“Dari jam 7 Pagi,” ujarnya.
Baca Juga : Jelang Idul Adha, Kue Kering Laris Manis
Baca Juga : Hujan Deras di Tabalong, Dua Desa di Haruai Terendam Banjir
Kondisi tergenang air ujar Ahmad Tafikir membuat dirinya belum berani membuka toko dan melihat bagian dalam toko.
Kondisi ini, kata dia memang sering terjadi di kawasan Pasar Sudimampir dan bukan hanya sekali saja.
“Habis hujan ditambah air lagi pasang, pasti seperti ini, ini sudah mulai turun pagi tadi tingginya 3 kilan (jengkal),” jelasnya.
Hal serupa juga dikatakan Junai (25), seorang pedagang pakaian di dalam area Pasar Sudimampir yang enggan membuka toko dan memilih menunggu kondisi air benar benar surut.
“Sementara tidak bisa buka toko, nunggu air turun dulu,” ujarnya.
Santoso pemilik toko perlengkapan listrik atau elektronik di kawasan tersebut juga mengaku setiap hujan deras dan sungai sedang pasang mengakibatkan air menggenang ke dalam tokonya. Hal itu membuatnya harus memompa air menggunakan mesin agar air di bagian dalam toko cepat mengering.
Menurutnya, ini terjadi lantaran pembuangan atau selokan di kawasan Pasar Sudimampir banyak yang buntu karena tidak pernah dibersihkan.
“Kebanyakan yang dibersihkan itu selokan terbuka saja, yang tertutup itu tidak dibersihkan,” ujarnya.
Dia juga menduga selokan sebagian buntu itu, lantaran adanya rambatan akar-akar pohon yang masuk di selokan sehingga alirannya tidak lancar.
Kondisi ini, kata dia memang sering terjadi dan harus menunggu air sungai surut yang membuat selokan bisa mengalir lagi.
“Ini bisa dibilang merugikan, karena barang akibatnya lembab dan mempengaruhi ke kualitas barang,” ucapnya.
Karena itu, untuk mengantisipasinya pihaknya sudah menaikan lemari dagangan agar tidak terkena air saat pasang.
“Ini sejak di bangun tahun 70an sudah dua kali ditinggikan,” tuturnya.
Sebelumnya, hujan terjadi sekitar pukul 05.00 Wita yang mengguyur beberapa daerah di Kalsel dan mengakibatkan beberapa kawasan terendam air.
Kendati demikian, pada pukul 12.00 Wita pantauan di lapangan menunjukan kondisi air mulai terjadi penurunan. (airlangga)
Editor: Abadi