TANJUNG, Klikkalsel.com – Puasa dibulan Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan, namun ternyata apabila hati seorang muslim terpanggil berpuasa maka dihatinya memiliki iman.
Ustadz Najibur Hairani mengatakan, apabila seseorang tidak memiliki iman maka ia akan berat melakukan puasa, dikarenakan tidak merasa terpanggil.
“Orang berpuasa yang hatinya ikhlas, tertarik, terpanggil untuk melaksanakan puasa, insyaallah dalam hatinya ada iman,” ujarnya Kamis (7/4/2022).
Firman Allah pada Surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Ia mengatakan, orang beriman akan berpuasa dan tidak akan melakukan puasa dengan cara sembarangan, karena Allah pasti Maha Tahu apakah ia berpuasa atau tidak.
“Orang beriman akan puasa, puasanya tidak akan akal-akalan,” ujarnya.
Selain itu, puasa juga diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya juga mengerjakan puasa dengan tujuan agar menjadikan sebagai orang yang bertakwa.
“Standar takwa ini adalah, Allah hendak meningkatkan derajat kita dari beriman menjadi muttaqim,” tuturnya.
Baca Juga : Safari Percepatan Vaksinasi Forkopimda Tabalong Pertama, Bupati: Kecamatan Tanjung Menjadi Contoh
Baca Juga : Gubernur Kalsel Serahkan Bantuan Rp234 Juta Untuk Tempat Ibadah di Tengah Vaksinasi Bergerak di Batola
Lanjutnya, muttaqim merupakan orang yang paling mulia di sisi Allah, “jadi kemuliaan tidak terletak pada harta dan jabatan, keturunan dan lain-lain, tetapi standar nilainya adalah ketakwaan,” ucapnya.
Sesuai dengan firman Allah Ta’ala pada Surat Al Hujurat ayat 13 yang berbunyi :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya : Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu
Ustadz Najibur hairani menuturkan bahwa umat muslim yang berpuasa ingin dijadikan Allah menjadi orang yang bertakwa yang disebut Muttaqim.
“Mudahan kita mencapai derajat takwa ini,” pungkasnya. (Dilah)
Editor: Siti Nurul
