BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dalam rangka Hari Santri Nasional tahun 2022 Pemko Banjarmasin menggelar apel hari santri dan kirab 1000 santri di halaman Balaikota Banjarmasin.
Apel yang dipimpin Walikota Banjarmasin Ibnu Sina ini turut diikuti sebanyak kurang lebih 750 orang santri dari seluruh penjuru kota berjuluk Seribu Sungai.
Ibnu Sina pun mengatakan bahwa dengan hadirnya ratusan santri di Balaikota Banjarmasin ini bisa membuat para santri turut merasakan suka cita peringatan hari santri ini.
“Resulusi jihad merupakan kebangkitan bagi bangsa Indonesia, momentum kemerdekaan bahkan, yang membangkitkan pertempuran yang sangat dahysat,” ungkapnya, usai apel hari santri nasional tahun 2022, Rabu (2/11/2022).
“Itu merupakan momentum yang harus kita kenang sebagai bagian dari fragment kebangsaan kita. Karena dari awal para santri ini, yang dari pondok pesantren, para kiai para ustadz kita. Sebelum merebut kemerdekaan pun mereka sudah berjuang,” sambungnya.
Baca Juga : Sambut Hari Santri, Manajemen dan Pemain Gelar Fun Football Bersama Santri
Baca Juga : Berinovasi dengan Kemajuan Era Digital, Pemko Banjarmasin Luncurkan Aplikasi Simtaru
Ia pun berpesan kepada para santri agar kedepannya para santri ini tidak hanya sekadar ingin menjadi seorang guru atau hanya tau ilmu agama saja.
“Santri itu multi talent, semua bisa ia lakukan. Oleh karenanya, dengan adanya hari santri Nasional ini adalah momentum kita untuk terus mengawal bahwa santri menjaga NKRI, bahwa santri santri harus tetap berbuat untuk bangsa dan negara,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Kirab Akbar 1000 Santri, Aldi Fachrisaldi Putera, yang juga merupakan tokoh Pemuda Nahdlatul Ulama (NU), mengatakan bahwa kegiatan yang diawali dengan apel dan kemudian ditutup dengan penampilan bakat-bakat para santri.
“Alhamdulillah hari ini bisa berhadir sekitar 750 santri kita dari seluruh kota Banjarmasin, untuk meramaikan dan menyemarakan kegiatan santri,” ucapnya.
“Tentunya ini hari santri ini merupakan perjuangan para santri masakini untuk tetap eksis dalam mengisi ruang-ruang publik. Dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah diperjuangkan oleh kaum-kaum santri, Kiai dan Pesantren,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran