BANJARMASIN, klikkalsel.com – Momentum Hari Guru Nasional kembali menjadi pengingat betapa pentingnya kesejahteraan tenaga pendidik bagi kemajuan dunia pendidikan.
Di Kota Banjarmasin, isu kesejahteraan guru khususnya para guru honorer kembali mencuat sebagai pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan.
Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Rikval Fachruri, menegaskan bahwa refleksi Hari Guru tidak boleh berhenti pada seremoni tahunan, melainkan harus menjadi titik dorong untuk menghadirkan perubahan nyata bagi para pendidik di lapangan.
Banyak guru, terutama honorer, yang menurutnya masih berjuang keras menjalankan tugas mulia di tengah kondisi ekonomi yang tidak selalu mendukung.
“Di momen Hari Guru Nasional yang baru saja kita peringati, harapan saya sangat fokus dan sederhana, yaitu meningkatkan kesejahteraan guru, terutama bagi guru honorer yang telah mengabdi dengan luar biasa namun sering terbentur masalah status dan finansial,” ucapnya.
Bagi Rikval, guru bukan sekadar profesi, mereka adalah pilar utama yang menopang masa depan generasi bangsa. Karena itu, perhatian pada kesejahteraan guru adalah bagian dari upaya membangun masa depan yang lebih baik bagi Banjarmasin.
“Guru adalah pahlawan sejati, fondasi utama bagi kemajuan generasi mendatang. Pemerintah wajib hadir dan memberikan jaminan yang layak bagi mereka,” terangnya.
Baca Juga : Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD Kalsel, Desak Percepatan Pembahasan RUU KUHP yang Dinilai Bermasalah
Baca Juga : Sebanyak 1.681 PPPK Paruh Waktu Resmi Terima SK
Ia menegaskan bahwa DPRD memiliki komitmen kuat untuk memastikan arah kebijakan anggaran pendidikan semakin berpihak pada para pendidik.
“Komitmen saya sebagai wakil rakyat akan terus mendorong agar anggaran pendidikan benar-benar proguru,” ungkapnya.
“Ini berarti mengawal dan mempercepat proses pengangkatan guru honorer menjadi P3K secara masif dan adil,” lanjutnya.
Selain pengangkatan P3K, ia juga menyinggung pentingnya ketepatan distribusi tunjangan dan insentif guru. Menurutnya, hak-hak guru tidak boleh tertunda, sebab keterlambatan dalam pencairan sering berdampak pada stabilitas finansial dan kenyamanan mereka dalam bekerja.
“Saya juga ingin memastikan distribusi dana tunjangan dan insentif guru harus tepat waktu dan merata, agar para guru bisa fokus mengajar tanpa dibebani kekhawatiran ekonomi,” tuturnya.
Ia menegaskan kembali perlunya menghadirkan suasana kerja yang memberikan rasa aman dan martabat bagi para pendidik.
Dengan itu Hari Guru kali ini menjadi momentum bagi Banjarmasin untuk menatap pembenahan besar dalam memperjuangkan kesejahteraan para pahlawan tanpa tanda jasa agar perjuangan mereka membentuk masa depan bangsa benar-benar mendapat tempat yang semestinya.
“Kita harus ciptakan lingkungan di mana guru dapat mengajar dengan tenang dan bermartabat,” pungkasnya.(fachrul)
Editor: Amran





