MARTAPURA, klikkalsel.com – Ada yang berbeda dengan suasana peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, Kamis (19/11) siang.
Di acara yang rutin dihelat setiap tahun di ponpes terbesar di Kalimantan ini diselipkan agenda khusus.
KH Wildan Salman tampil berbeda dibandingkan acara-acara maulid lainnya. Biasanya, peringatan kelahiran Baginda Rasulullah SAW diisi dengan pembacaan sholawat, ceramah dan doa. Tapi kali ini ada yang spesial.
Ulama besar dari kota berjuluk Serambi Makkah itu mengajak santri, santriwati, para guru, alumnus, dan hadirin yang berhadir, juga para pemirsa atau penonton (acara ini live di DutaTv dan virtual di dunia maya). Untuk mengikat tali persaudaraan.
Di zaman Rasulullah SAW hijrah, kata Guru Wildan, begitu ia kerap disapa, nabi mempersatukan kaum Muhajirin (Makkah) dengan Anshor (Madinah). Dalam ikatan persaudaraan sesama Muslim. Dunia dan akhirat.
Pada kesempatan itu, ia mengajak seluruh hadirin untuk meniru apa yang dilakukan Rasulullah SAW. “Anta akhi fiddunya wal akhirah,” ucapnya. Dan disambut seluruh hadirin dengan ucapan, “Qobilna”.
Menariknya, acara maulid ini juga dihadiri H Sahbirin Noor atau Paman Birin, Bupati Banjar KH Khalilurrahman, KH Hasanuddin, dan ulama-ulama lainnya.
Khusus untuk Paman Birin, Guru Wildan memberlakukan khusus. Ia mengajak suami Raudatul Jannah ini untuk mengikat persaudaraan dunia dan akhirat pula.
Disaksikan seluruh hadirin, Guru Wildan dan Paman Birin mengucapkan “ijab”. “Anta akhi fiddunya wal akhirat. Keduanya pun berpelukan.(wahyuni)
Editor : Amran