MARTAPURA, klikkalsel.com – Gubenur Kalsel H. Muhidin kembali menyambangi warga terdampak banjir. Kehadiran orang nomor satu di provinsi ini menjadi pelipur lara warga Desa Teluk Selong Hulu, Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Senin (27/1/2025).
Meski hari libur, tak ada istilah bagi Gubernur Muhidin untuk tak hadir di tengah masyarakat yang sedang dilanda musibah. Warga pun menyambut kedatangannya yang sekaligus menyerahkan bantuan.
Muhidin menyampaikan meskipun banjir tahun ini tidak separah yang terjadi pada tahun 2021, Pemerintah Provinsi Kalsel tetap memberikan perhatian serius atas musibah ini.
Dia menegaskan, langkah penanganan dilakukan atas permintaan dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banjar, khususnya Bupati Banjar.
âBanjir ini tetap memerlukan perhatian kita semua. Pemerintah Provinsi Kalsel akan terus mendukung penanganan bencana ini sesuai kebutuhan dan koordinasi dengan pihak kabupaten,â ujarnya.
Lebih lanjut, H. Muhidin, memastikan bantuan yang diberikan kepada 500 Kepala Keluarga terdampak banjir tepat sasaran.
H. Muhidin menjelaskan bahwa bantuan sembako yang diberikan terdiri dari beras kilogram, mie instan 1 dus, kopi 10 sachet, teh 1 kantong, dan gula 1 kg. Selain itu, setiap kepala keluarga juga menerima tambahan berupa 10 butir telur dan uang tunai sebesar Rp100.000 secara pribadi oleh gubernur.
âBantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi sulit seperti sekarang,â imbuhnya.
Baca Juga Ajak Masyarakat Saling Bantu, Gubernur Kalsel Muhidin Tinjau Warga Terdampak Banjir di Mandastana
Baca Juga Kantongi Hasil Asesmen, Gubernur Kalsel Muhidin Pastikan Penempatan Pejabat Sesuai Kompetensi
Selain bantuan sembako, Dinas Sosial Provisi Kalsel juga memberikan tambahan bantuan berupa makanan bayi dan kebutuhan ibu hamil. Sedangkan Dinas Kesehatan menyediakan perlengkapan sanitasi, seperti sabun, pasta gigi, dan sikat gigi, guna mendukung pemulihan masyarakat terdampak banjir.
âTidak hanya bantuan yang disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Kalsel, namun juga dukungan dari para ASN yang dengan sukarela menyumbangkan sebagian dari rezekinya. Ini menunjukkan betapa kuatnya komitmen kita semua untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,â ujarnya.
Selain bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalsel, terdapat juga bantuan dari Kemensos RI berupa makanan cepat saji. Pada kesempatan itu pula, H. Muhidin memberikan panduan pengolahan makanan cepat saji tersebut agar warga dapat memanfaatkannya secara optimal.
âMakanan cepat saji ini dirancang agar bisa disiapkan dengan cepat dan mudah. Saya memberikan panduan cara pengolahannya, sehingga masyarakat dapat segera menikmati dan memanfaatkan bantuan ini tanpa kesulitan,â tandasnya.
Dalam penanganan banjir, Pemerintah Provinsi Kalsel juga memberikan layanan kesehatan gratis di lokasi penyaluran bantuan. Layanan tersebut mencakup pemeriksaan kesehatan umum dan layanan psikologi untuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir, baik secara fisik maupun psikologis.
Sementara itu, Bupati Banjar melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar, H M Hilman menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada Pemerintah Provinsi Kalsel, yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir.
âAtas nama Pemerintah Kabupaten Banjar dan masyarakat yang terdampak, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Kalsel yang telah memberikan bantuan sembako dan kebutuhan lainnya. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama dalam kondisi sulit ini,â ucapnya.
Lebih lanjut, Hilman menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi selama tiga minggu terakhir mengakibatkan terjadinya banjir yang cukup parah di Kecamatan Martapura Barat.
âBanjir yang terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi dalam tiga minggu terakhir ini telah menyebabkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat. Sebanyak 13 desa di Kecamatan Martapura Barat terdampak, dengan sedikitnya 1.370 rumah terendam. Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 50 centimeter,â jelasnya.
Sekda Banjar menambahkan bahwa selain masalah utama berupa kerusakan fisik pada rumah dan fasilitas umum, banjir ini juga menyebabkan banyak kesulitan bagi masyarakat, baik dari segi fisik maupun psikologis.
Banyak warga yang harus mengungsi karena rumah mereka terendam air, sementara sebagian lainnya harus menghadapi gangguan kesehatan akibat tercemarnya air banjir.
âKondisi ini tentu saja memberikan tekanan yang cukup besar bagi warga. Mereka tidak hanya kehilangan tempat tinggal yang layak, tetapi juga harus menghadapi masalah kesehatan, terutama penyakit kulit yang muncul akibat kontak langsung dengan air banjir yang tercemar,â pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi





