MARABAHAN, klikkalsel.com – Komitmen Bupati Barito Kuala (Batola) H Bahrul Ilmi dalam mendukung pengelolaan sampah di Kalimantan Selatan (Kalsel) menuai apresiasi dari Gubernur Kalsel H. Muhidin.
Hal ini disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2025 untuk Penyusunan RKPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2026 yang berlangsung di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kamis (24/4/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI Dr. Bima Arya Sugiarto, Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, serta para kepala daerah se-Kalimantan Selatan.
Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel H. Muhidin menekankan, pentingnya sinergi pusat dan daerah dalam mewujudkan pembangunan strategis. Ia juga menyampaikan kebanggaannya atas capaian Provinsi Kalimantan Selatan sebagai satu-satunya provinsi dengan predikat SAKIP A, sebagai bukti tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Pada momen Musrenbang ini, saya berharap melalui kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui proyek strategis di antaranya pembangunan jalan lintas tengah dan lintas barat, pembangunan jembatan Pulau Kalimantan – Pulau Laut, pembangunan stadion internasional, penguatan sarana dan prasarana kesehatan, hilirisasi kelapa sawit dan restocking ikan, serta pengelolaan darurat sampah khususnya di daerah Banjarmasin,” ungkap Gubernur.
Baca Juga : Geopark Meratus Diakui UNESCO, Gubernur H. Muhidin Dorong Setiap Kabupaten/Kota Tonjolkan Potensi Pariwisata
Baca Juga : Wisata Religi Tepi Sungai, Banjarmasin Didorong Jadi Ikon Nasional
Lebih lanjut, Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Batola yang telah menyediakan lahan seluas 25 hektar untuk pengelolaan sampah regional.
“Apabila masih memerlukan alat untuk sampah, bisa langsung menghubungi, dan akan ditambahkan oleh Gubernur Kalsel,” imbuhnya.
Senada dengan Gubernur, Wakil Menteri Dalam Negeri RI Dr. Bima Arya Sugiarto juga menyampaikan, pentingnya peran kepala daerah dalam mewujudkan pembangunan yang efektif. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan bergantung pada kepemimpinan yang aktif dan fokus.
“Kepala daerahnya harus turun tangan, turun ke lapangan, sinergi dan fokus. Tidak ada artinya rencana pembangunan itu kalau kepala daerah tidak fokus, tidak ada artinya semua yang direncanakan kalau kepala daerahnya tidak menjalankan itu. Jadi kami menyemangati dan mengawasi juga agar yang ditargetkan bisa disesuaikan. Presiden mengingatkan agar efisiensi ini jangan salah arah, efisiensi ini adalah realokasi, anggaran yang tadinya dialokasikan untuk sektor yang tidak produktif digeser ke hal-hal yang menjadi produktif dan bermanfaat, itu esensi dasar dari efisiensi,” pungkas Bima Arya.
Menanggapi arahan Gubernur, Bupati Batola H Bahrul Ilmi menegaskan komitmennya, dalam menangani persoalan sampah secara maksimal.
“Kami akan berupaya sekuat tenaga membuktikan Batola mampu menangani persoalan sampah dan menjadi teladan di Kalsel,” tegasnya. (adv)
Editor : Akhmad





