BANJARBARU, klikkalsel.com – Kelancaran pelaksanaan kegiatan keagamaan pada momen 5 Rajab di Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel).
Gubernur Kalsel H. Muhidin menekankan, agar semua pihak mentaati ketentuan yang telah ditetapkan, salah satunya pada larangan penggunaan atribut, ucapan, maupun simbol yang berpotensi mengaburkan esensi ibadah.
Dia menegaskan, semua pihak harus menjaga momen 5 Rajab tetap steril dari embel-embel haul maupun muatan politik. Kesepakatan tersebut diambil dalam rapat koordinasi persiapan lintas instansi yang digelar di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Kamis (18/12/2025).
“Tidak diperbolehkan ada baliho, spanduk, ataupun ucapan-ucapan, baik dari pribadi, kelompok, maupun organisasi,” ucapnya saat memimpin rapat.
Dia menyebut, istilah haul tidak tersemat pelaksanaan kegiatan tersebut. Dikatakan Gubernur H Muhidin bahwa Momen 5 Rajab dipahami sebagai kegiatan keagamaan rutin malam Senin di Musala Ar-Raudhah Sekumpul.
“Tidak ada istilah haul, ini kegiatan keagamaan rutin malam Senin,” jelasnya.
Baca Juga : Jelang Haul Guru Sekumpul ke-21, Anggota DPRD Kalsel Minta Perbaikan Ruas Jalan dan Tertib Lalu Lintas
Baca Juga : Pemprov Kalsel Upayakan Ketersediaan dan Harga Bahan Pokok Tetap Stabil Jelang Haul Guru Sekumpul
Selain penertiban atribut, kesiapan rekayasa lalulintas juga dibahas pada rapat koordinasi guna kelancaran kegiatan Momen 5 Rajab yang bakal dihadiri jutaan jemaah seperti tahun selanjutnya.
Gubernur H. Muhidin mengimbau masyarakat yang akan menuju Sekumpul agar memahami jalur yang telah ditetapkan serta mematuhi arahan petugas di lapangan.
“Ikuti petunjuk petugas dan pahami jalur lalu lintas yang disiapkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan menyampaikan, bahwa pada rekayasa lalulintas akan diterapkan sistem satu arah (one way) di sejumlah ruas jalan menuju Martapura demi kelancaran dan kenyamanan jemaah.
Tak hanya itu, kendaraan berat seperti truk roda enam dan pengangkut alat berat diminta tidak melintas di jalur utama menuju lokasi kegiatan.
“Kita berlakukan pengalihan arus dan sistem satu arah. Kendaraan berat diingatkan untuk mencari jalur alternatif,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi





