BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Kalsel akan kembali menggelar salah satu event pariwisata unggulannya yakni Tour de Loksado 2025.
Tour de Loksado 2025 ini merupakan gelaran yang ke-10 kalinya dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalsel.
Tour de Loksado ini tak hanya sekadar lomba bersepeda, namun menjadi ajang strategis untuk mempromosikan Geopark Meratus, yang baru saja meraih pengakuan dunia sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG).
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, M. Syarifuddin, menyatakan harapannya agar penyelenggaraan tahun ini mampu menarik lebih banyak peserta dari berbagai daerah, bahkan melebihi capaian sebelumnya yang melibatkan peserta dari 15 provinsi.
“Tahun ini merupakan momen istimewa karena Geopark Meratus resmi mendapat pengakuan dari UNESCO. Penghargaan secara simbolis akan diberikan pada 2 Juni mendatang,” ujarnya, Selasa (20/5/2025) usai rapat persiapan di Swiss Bell Hotel, Banjarmasin.
Baca Juga Dispar Kalsel Prioritaskan Empat Agenda di 2025
Baca Juga Jelang Akhir Tahun Cuaca Ekstrem, Dispar Kalsel Wanti-Wanti Pengelola Wisata
Ia juga mengatakan bahwa Tour de Loksado 2025 akan menempuh rute istimewa yang dimulai dari Tugu Nol Kilometer di pusat Kota Banjarmasin.
Titik awal ini dipilih bukan tanpa alasan, menurutnya Nol Kilometer adalah ikon Provinsi Kalsel. Dimana dilokasi tersebut Di terdapat Tugu Nol Kilometer dan letaknya di tepi Sungai Martapura.
“Titik ini juga yang memperkuat citra Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai,” ucapnya.
Selain itu, untuk meningkatkan daya tarik masyarakat peminat bersepeda, Pemprov Kalsel menargetkan kehadiran atlet nasional dalam ajang ini.
“Jadwal pelaksanaan pada bulan Juli dipilih agar tidak berbenturan dengan agenda nasional lainnya. Karena kalau atlet nasional ikut, otomatis akan menarik minat lebih banyak peserta dari daerah lain,” terangnya.
Untuk meningkatkan semaraknya Tour de Loksado ini, Pemprov Kalsel juga berkomitmen meningkatkan kualitas destinasi wisata Loksado agar sejalan dengan standar internasional.
“Mempertahankan pengakuan UNESCO itu jauh lebih sulit daripada mencapainya. Maka dari itu, kami terus berbenah sesuai dengan standar dan nilai yang ditetapkan oleh UNESCO,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran





