Gandeng Kemitraan Infrastruktur Australia-Indonesia, Pemko Banjarmasin Gelar Kajian Strategis Pengelolaan Sanitasi

Kegiatan Lokakarya penysunan visi strategis air limbah domestik Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman membuka kegiatan Lokakarya Penyusunan Visi Strategis Air Limbah Domestik Banjarmasin untuk 5 tahun ke depan, terpusat di Fugo Hotel Banjarmasin.

Pertemuan ini bertujuan untuk memetakan strategi terhadap akses capaian sanitasi layak dan aman di kota Banjarmasin melalui dukungan program Sanitation Infrastructure and Institutional Support (SIIP) bersama Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT).

Kota Banjarmasin masuk dalam lima kabupaten dan kota Piloting pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program itu bersama Banda Aceh, Cirebon, Kota Padang, dan Kabupaten Gorontalo didampingi Tim ISC-SIIP selaku fasilitator.

Disampaikan Sekdako Banjarmasin Ikhsan Budiman, program ini penting bagi peningkatan optimalisasi sanitasi air limbah di kota berjuluk Seribu Sungai. Terlebih, ujarnya target capaian sanitasi aman itu juga tertuang dalam RPJMD kota Banjarmasin tahun 2021-2026.

Baca Juga Optimis Raih Adipura, Pemko Banjarmasin Benahi Pengelolaan TPA Basirih

Baca Juga ASN Pemko Banjarmasin kembali Dirundung Kasus Dugaan Kode Etik

“Saat ini kita punya instalasi pengolahan lumpur tinja di Basirih, lalu pengolahan instalasi air limbah di Sungai Andai, HKSN dan Pekapuran di bawah Perumda PALD, termasuk IPAL komunal yang dikelola masyarakat,” ucapnya.

Ia menyebut, seluruh ide-ide atau gagasan yang muncul dalam lokakarya tersebut diharapkan bisa dikaji dan dirumuskan sebagai bahan perencanaan strategis akses sanitasi yang aman bagi masyarakat.

“Seperti kita tahu kondisi lingkungan kita, tanah kita itu memang memerlukan sebuah sistem yang bagus, kemudian juga terkait sarana prasarana, hubungan infrastruktur yang kita miliki saat ini sayang apabila tidak dimanfaatkan dengan maksimal,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya menekankan pentingnya partisipasi serta kolaborasi berbagai stakeholder tak terkecuali lapisan masyarakat dalam menangani persoalan sanitasi.

“Termasuk partisipasi dan kesadaran masyarakat soal pentingnya membersamai pengelolaan air limbah,” ujar dia.

“Sehingga kemudian gagasan yang muncul, masukan yang muncul ini bisa menjadi langkah pemikiran kita ke depan terhadap pengelolaan air limbah dan sanitasi,” tandasnya.(adv/fachrul)

Editor : Amran