BANJARMASIN, klikkalsel.com – Aliansi Pekerja Buruh Banua yang terdiri dari 3 organisasi buruh yaitu KSPSI Kalsel, KSBSI Kalsel dan FSPMI Kalsel meradang saat menggelar pertemuan dengan perwakilan DPRD Kalsel di Aula DPRD Kalsel, Senin (27/7/2020).
Hal tersebut dikarenakan tidak adanya unsur pimpinan dewan yang menemui mereka saat berlangsungnya audiensi antara DPRD Kalsel dan serikat buruh tersebut.
Dalam pertemuan itu, mereka hanya disambut oleh Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Luthfi Saifuddin dan anggota Komisi IV, H Abdul Hasib Salim.
Padahal menurut mereka audiensi ini dijadwalkan oleh DPRD Kalsel sendiri, sebagaimana yang tercantum dalam surat yang dilayangkan kepada pihaknya.
“Kita sebelumnya direncanakan akan menggelar aksi pada tanggal 22 Juli 2020, namun akhirnya kita undur pada hari ini (27 Juni 2020) sesuai dengan surat yang dilayangkan DPRD Kalsel. Namun alangkah kecewanya kami karena tidak ada satu unsur pimpinan dewan pun yang hadir,” ujar Ketua FSPMI Kalsel, Yoyoen Indharto.
Padahal ujarnya, didalam surat pemberitahuan aksi yang mereka layangkan kepada DPRD Kalsel bahwa audiensi ini bukan hanya akan membahas masalah UU Ketenagkerjaan Omnibuslaw yang dibidangi Komisi IV. Namun ada beberapa masalah lain juga, seperti masalah Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pendidikan dan beberapa hal lain yang tidak bisa diputuskan oleh Komisi IV sendiri.
“DPRD Kalsel sepertinya sudah tidak perduli lagi dengan buruh, hingga menyepelekan masalah ini. Kami sudah berinisiatif baik dengan melakukan audiensi. Namun jika disepelekan seperti ini maka kami akan gelar demo besar-besaran,” ujarnya lagi.
Senada dengan Yoyoen, Biro Hukum KSPSI Kalsel, Sumarlan juga menyatakan kekecewaan serupa dengan koleganya tersebut.
Bahkan ia mengomando kawan-kawannya untuk mengurungkan niat beraudiensi dan meninggalkan ruang pertemuan.
“Kami telah sepakat untuk meninggalkan pertemuan, karena sepertinya dewan tidak fokus dengan masalah yang dihadapi kaum buruh,” ujarnya usai meninggalkan ruang pertemuan.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Luthfi Syaifuddin saat ditemui usai pertemuan mengaku ia atas nama rekan-rekannya meminta maaf kepada para buruh.
Menurutnya, ketidakhadiran unsur pimpinan dan rekan-rekannya tak lain karena masih berhalangan.
“Kawan-kawan ada kegiatan di Palangkaraya, ada juga yang masih berada di Dapilnya,” ujar Lutfhi.
Namun ia menegaskan bahwa ketidakhadiran unsur pimpinan dewan tersebut jangan diartikan bahwa DPRD Kalsel tidak perduli dengan kaum buruh.
“Kami minta maaf dan akan kami jadikan pelajaran dikesempatan yang lain,” tutupnya.(david)