FPTI Kalsel Gelar “Kelas Garasi”, Cetak Generasi Muda Pemandu Panjat Tebing Alam dan Rekreasi

Kegiatan diskusi kelas garasi yang dilakukan pengurus FPTI Kalsel bidang Tebing alam dan Vertical rescue

BARABAI, klikkalsel.com – Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Bidang Tebing Alam dan Vertical Rescue menggelar forum diskusi rutin bertajuk Kelas Garasi, Jumat (7/11/2025) kemarin.

Kegiatan ini berlangsung di Komplek Gambah Graha Asri Blok F, Nomor 7, Jalan Perintis kemerdekaan, Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel dan menjadi ruang belajar santai bagi para pegiat kegiatan alam bebas di Provinsi Kalsel. Tidak menggunakan podium dan tanpa jarak antar peserta, forum digelar dalam suasana hangat dan kekeluargaan.

Para peserta duduk bersama, menikmati kopi sambil berdiskusi ringan namun kaya gagasan. Materi disampaikan secara membumi dan mudah dicerna.

Pada pertemuan kali ini, tema yang diangkat adalah Pemanduan Wisata Panjat Tebing dan Rekreasi. Hadir sebagai narasumber Muhammad Mukhlis dari Bidang Tebing Alam FPTI Kalsel dan Eddy Supriyatna dari Badan Vertical Rescue FPTI Kalsel.

Mukhlis Ketua Bidang Tebing Alam FPTI Kalsel menyampaikan, Kelas Garasi merupakan tindak lanjut dari kesempatan uji kompetensi pemanduan yang sebelumnya difasilitasi Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Menurutnya, pengalaman tersebut perlu dibagikan kepada generasi berikutnya.

“Kesempatan belajar yang kita dapat tidak boleh berhenti di kita saja. Kita ingin generasi muda Kalsel memiliki kemampuan pemanduan yang baik, percaya diri, dan siap terlibat dalam pengembangan wisata alam,” ujarnya, Sabtu (8/11/2025).

Baca Juga : FPTI Kalsel Gelar Kursus Juri dan Pembuat Jalur Panjat Tebing, Siapkan SDM Kompeten

Baca Juga : Hanya Kirim Satu Atlet Panjat Tebing di Porprov XII Kalsel, FPTI Batola Tetap Optimistis Ukir Prestasi

Sementara Eddy Supriatna menekankan, pemanduan bukan hanya soal teknis panjat tebing, tetapi juga menyangkut keselamatan dan tanggung jawab moral terhadap wisatawan.

“Seorang pemandu harus memastikan setiap orang yang dipandunya pulang dalam keadaan aman dan nyaman. Itu prinsip utama,” tegasnya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta juga diperkenalkan pada konsep kecabangan panjat tebing sebagai sebuah disiplin yang memiliki fungsi dan regulasi beragam.

Panjat tebing tidak hanya dikenal sebagai olahraga prestasi, tetapi juga mencakup aspek petualangan, industri, wisata, penyelamatan (Vertical Rescue), hingga kebutuhan khusus.

Kelas Garasi sendiri digelar rutin setiap Jumat dan telah menjadi wadah berbagi pengalaman, meningkatkan kapasitas, serta memperkuat jejaring antar komunitas pecinta alam di Kalsel.

Tujuannya jelas, mencetak sumber daya manusia pemandu panjat tebing yang kompeten, profesional, dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.

“Kami berharap semakin banyak anak muda yang bukan hanya berani menantang tebing, tetapi juga mampu memandu, menjaga, dan mengembangkan potensi wisata alam Kalimantan Selatan secara berkelanjutan,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi