Religi  

FKUB Antipasi Konflik Agama di Tahun Politik

Mirhan, Ketua FKUB Kalsel. (baha/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Isu SARA rawan muncul saat Pemilu, sehingga berdampak pada retaknya kerukunan umat beragama. Menghindari itu, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kalsel mengambil peran strategis menciptakan Pemilu damai tanpa konflik.

Mirhan, Ketua FKUB Kalsel. (baha/klikkalsel)

“Kita mengantisipasi Iah, jangan sampai terjadi konflik di tahun politik, terutama antar umat beragama. Untuk itu, kami berkumpul di sini untuk menyatukan suara agar mengatasi masalah itu,” sebut Ketua FKUB Kalsel, Mirhan di Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) FKUB se Kalsel, di hotel Aria Barito, Jumat (4/5/2018) malam.

Eks Ketua KPU Banjarmasin itu menghimbau kepada seluruh tokoh agama, pemimpin umat dan para ustad agar tidak terpengaruh pada politik yang dapat merusak hubungan antar umat beragama.

Menurutnya, yang perlu diperkuat di FKUB adalah meningkatkan program dengan memperbanyak pertemuan dan diskusi, sehingga terjalin hubungan yang baik dan kerukunan saat Pemilu.

Bahkan, ia meminta, FKUB di kabupaten/kota terus mensosialisasikan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat.

Sebab, beleid yang dikenal dengan sebutan SKB 2 Menteri itu masih belum diterapkan dan dipahami daerah masyarakat pelosok. Padahal aturan itu, untuk menciptakan kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Kami mengharapkan kepada kawan -kawan FKUP agar nanti sosialisasi peraturan itu sampai ke akar rumput. Istilahnya itu jadi kecamatan dan juga di desa,” harapnya (baha)

Editor : Farid