FKIP ULM Gelar Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Pendidikan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Pendidikan Era Abad 21 Melalui Sekolah Penggerak.

Kegiatan itu sebagai upaya mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Rahmasari Kepala Bidang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PTK) Kota Banjarmasin mengatakan, peningkatan kualitas belajar murid Indonesia perlu menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran yang relevan dan berdampak baik.

Baca Juga : Momentum COP 26, Walhi Kalsel Bentangkan Spanduk #SaveMeratus dan Layangkan Lima Pernyataan Sikap Atas Perubahan Iklim

Baca Juga : Pelaku Tak Nyambung Ditanyai, Polisi Kesulitan Ungkap Motif Penyerangan Pasangan Lansia

Dengan program sekolah penggerak perlu semua pemangku kepentingan bersama Kemendikbud berkomitmen untuk bergotong royong mulai dari orang tua, tokoh masyarakat dan adat, organisasi, cendekiawan, relawan, dan pemangku kepentingan lainnya

“Untuk mewujudkan pendidikan terbaik bagi seluruh murid di Indonesia,khususnya di Kalsel,” katanya, usai seminar xi Hotel Aria Barito, Sabtu (6/11/2021).

Sementara Dr Ali Rachman Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP ULM mengatakan, sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara pandang menyeluruh (holistik) yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

“Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak,” katanya

Sementara Seorang peserta seminar Iskandar, mengatakan, seorang guru penggerak harus mampu melihat bakat serta arah yang diminati. Dan itu menjadi arahan seorang guru penggerak dalam memberikan pendidikan sang anak.

“Misal anak didik lemah dalam hitungan jangan dijejali berlebihan, lihat potensi lain. Siapa tahu sang anak memiliki kelebihan dari pembelajaran hitungan dan itulah yang disuport serta dikembangkan,” katanya.

Memang selain peran guru, orang tua juga harus terlibat didalamnya, sehingga potensi anak bisa terarahkan dengan baik.

“Mendidik anak diperlukan kolaborasi, tidak bisa tertumpu dari seorang peran saja,” sebut guru SDN Tanjung Pagar I Kecamatan Banjarmasin Selatan ini.

Dalam seminar tersebut sebagai Narasumber Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dr.Iwan Syahril, Profesional Coach and Associate at SYSTEMIQ ltd, Arihdya Caesar Pratika, dan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Prov kalsel.

Peserta diantaranya Dinas Pendidikan dan kebudayaan KotaBanjarmasin, Kepala sekolah dan guru se-Banjarmasin. Dengan pelaksanaan seminar melalui offline dan online. (azka)

Editor : Akhmad