Festival Salikur Banjarbaru 1445H, Dewan Juri Mulai Susuri Kampung

BANJARBARU, klikkalsel.com – Dalam menyambut sepuluh hari terakhir Ramadan 1445H, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menggelar Festival Salikur, Sabtu (31/03/2024) malam.

Dalam rangkaian kegiatan yang dibuat oleh Pemko Banjarbaru untuk memeriahkan bulan suci tersebut, diantaranya loma lampion untuk menghias sudut-sudut kota.

Pada pembukaan tersebut, Aditya Mufti Arifin selaku Wali Kota juga telah melepas dewan juri untuk meninjau tempat yang sudah disiapkan oleh masyarakat yang mengikuti lomba.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), Ahmad Yani Makie menjelaskan, dalam kegiatan lomba yang diselenggarakan oleh pihaknya ini setiap tahun selalu ramai, pada tahun ini diikuti 17 kampung, untuk menghias lingkungan.

Baca Juga Membangun Karakter Positif Remaja Banjarbaru Melalui Pesantren Ramadan

Baca Juga Festival Salikur 2024 Dimulai, Aditya Harapkan Kreasi Keindahan Kampung Dipertahankan

Selain itu, Yanie menjelaskan, proses penilaian akan dimulai oleh pihaknya pada malam 21 hingga 28 Ramadan.

“Dari malam 20 sampai 28 dewan juri akan melakukan penilaian setiap kampung yang mana pada malam ini tadi ada penilaian yang pertama,” ucapnya.

Mengusung tema “Festival Salikur Kita Raih Cahaya Ramadan”, lelaki yang akrab disapa Bang YM ini menjelaskan konsep penilaian tidak jauh berbeda pada tahun sebelumnya, dengan menilai cahaya lampion yang dibuat oleh warga.

“Sesuai dengan tema, jadi cahaya lampion itu yang kita nilai, apakah cahayanya merata dan lain sebagainya,” jelasnya.

Selain itu, dalam Festival Salikur tersebut juga digelar lomba foto konseptual dan natural yang bisa diikuti oleh seluruh masyarakat Banjarbaru selama festival berlangsung.

“Untuk pengumuman nantinya kemungkinan akan kita rencanakan dilakukan pada perayaan Hari Jadi Kota Banjarbaru,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Arifin mengatakan, dia lebih memilih mengadakan Festival Salikur diadakan di lingkungan RT. Hal tersebut agar menambah inovasi dan kreasi warga dalam menjaga estetika lingkungan sudut Kota Banjarbaru.

“Kita tidak ingin ada titik kumpul, sehingga mengakibatkan terganggunya kegiatan masyarakat seperti macet dan laninya, jadi kita memilih mengadakan dilingkungan RT ini,” jelasnya.

Ovie (sapaan akrab) juga berharap kegiatan ini dapat rutin diadakan kedepannya, bahkan kreasi yang sudah dibuat oleh masyarakat bisa dipertahankan hingga Ramadan berakhir. (Mada Al Madani)

Editor: