Fantastis! Investasi Rp 6 Triliun dari Oman Lirik Kalsel

Ilustrasi: kilang minyak yang bakal digarap investor asal Oman. (foto: istimewa)

BANJARBARU, klikkalsel.com – Investor asal negeri Oman melirik Kalimantan Selatan tepatnya di Kabupaten Kotabaru untuk bakal berinvestasi. Nilai investasi terbilang fantastis mencapai Rp 6 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Nafarin membenarkan hal tersebut. Dia menerangkan,investasi itu masuk kategori penanam modal asing (PMA). Rencananya investor asal Oman itu akan menjalankan usaha di bidang kilang minyak.

Nafarin optimis investasi bakal terealisasi. Faktor pendukungnya adalah lahan yang diperlukan milik pemerintah daerah (pemda) setempat tinggal menunggu persetujuan dan perjanjian kerjasama.

“Lahannya punya Pemda, investasinya cukup besar antara 4 sampai 6 triliun bergerak di bidang kilang minyak. Rencananya minyak produksi di sana untuk menyuplai ke Ibu Kota Negara (IKN) yang baru,” ungkapnya, Senin (6/12/2021).

Pada tahun 2021 target investasi Kalsel mencapai Rp10,8 triliun. Dia yakin, Kalsel mampu memenuhi target tahun 2022, seiring membaiknya perekonomian karena kasus Covid-19 yang kian melandai.

“Target kita tahun depan naik lagi dari tahun ini. Kita ditarget Rp 14 triliun pada tahun depan,” jelasnya.

Optimisme itu berkaca dari capaian tahun 2021 hingga September atau triwulan III jumlah investasi sudah Rp9.435.299.040.000 atau kurang sedikit dari target.

“Seiring kondisi pandemi yang mulai terkendali banyak pemodal yang sudah berani berinvestasi,” ujarnya.

Tahun 2021 peringkat Kalsel secara nasional dari penanam modal dalam negeri (PMDN) urutan 12 dan dari PMA urutan 25. Proyek paling banyak pada triwulan III adalah sektor Perdagangan dan Reparasi dengan jumlah 390. Jumlah tersebut terdiri dari 7 proyek PMA dan 383 proyek PMDN dengan nilai investasi Rp 718.344.100.000.

“Nilai Investasi terbesar masih sektor pertambangan dengan nilai investasi Rp2.044.864.500.000 dengan jumlah proyek 69 buah,” sebutnya.

Jika dihitung dari Januari sampai September, jumlah proyek terbesar tetap sektor Perdagangan dan Reparasi dengan jumlah 934.

“Sampai triwulan 3 ini nilai investasi terbesar masih sektor pertambangan dengan nilai investasi Rp3.987.503.280.000 dengan jumlah proyek 193 buah (PMĀ 64 proyek dan PMDN 129 proyek),”imbuhnya.

Pada triwulan III tahun 2021, Singapura menjadi negara terbanyak dalam jumlah proyek yaitu sebanyak 34 proyek. Namun nilai investasi yang dihasilkan nihil disusul Malaysia dengan 9 proyek senilai Rp2.319.940.000.

Peringkat ketiga Korea Selatan dan Mauritius dengan masing-masing 6 proyek Rp4.787.340.000 dan Rp316.820.000.

“Investasi terbesar berasal dari Australia Rp153.983.280.000 dengan 2 Proyek,” tandasnya. (rizqon)

Editor: Abadi