BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia Kalimantan Selatan (FAJI Kalsel), Bandi Chairullah, optimis timnya akan meraih medali emas dan mengukir sejarah dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) tahun 2024.
Ajang ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya cabang olahraga arung jeram dipertandingkan di PON.
“Ini adalah debut perdana arung jeram di PON, dan merupakan sejarah di Indonesia karena pertama kali dipertandingkan. Kalsel menjadi salah satu dari 14 provinsi yang masuk dalam event ini,” ujarnya saat melepas atlet FAJI Kalsel di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Senin (2/9/2024).
Pada PON XXI kali ini, FAJI Kalsel menurunkan 13 atlet yang terdiri dari 6 atlet putra, 6 atlet putri, dan 1 atlet cadangan putri. Selain itu, tim juga didampingi oleh 3 orang official.
Para atlet Kalsel akan bertanding di beberapa nomor, termasuk Sprint, Heat to Heat, Down River Race (DRR), dan Slalom. Tim putra dan putri masing-masing akan bertanding di nomor R4 dan R6.
Baca Juga Atlet Panjat Tebing Kalsel Optimis Raih Hasil Terbaik di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Baca Juga Sebanyak 10 Atlet Tabalong Wakili Kalsel Berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Bandi menyatakan, berdasarkan analisis yang dilakukan, Kalsel berpeluang besar meraih medali di nomor DRR dan Slalom, baik di kategori R4 maupun R6 untuk putra dan putri.
Optimisme ini didukung oleh prestasi FAJI Kalsel pada Pra PON sebelumnya, di mana mereka berhasil meraih total 13 medali, termasuk 2 emas di nomor Slalom putra R4 dan R6.
“Dari hasil Pra PON, kami berhasil mendapatkan 2 emas, 7 perak, dan 4 perunggu. Ini menjadi modal penting bagi kami untuk PON kali ini,” ungkap Bandi.
Bandi berharap dukungan dari masyarakat Kalsel agar para atlet FAJI Kalsel dapat memberikan hasil terbaik dan menjaga nama baik daerah.
“Mohon dukungannya, semoga kami bisa memberikan hasil terbaik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, arung jeram pada PON XXI kali ini berlangsung di sungai Alas dan sungai Mamas Kutacane, Aceh Tenggara dari 9 hingga 19 September 2024. (airlangga)
Editor: Abadi