BANJARMASIN, klikkalsel – Dua kali Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalsel pada 2010 dan 2015, Partai Demokrat menelan pil pahit. Pasalnya, usungan koalisi partai politik tak mendatangkan kemenangan.
Lantas, bagaimana manuver politik Partai Demokrat Kalsel menyongsong Pilkada 2020 mendatang?
“Pada intinya kita ingin menang dalam Pilgub ini, karena selama dua periode Demokrat kalah terus,” ucap Ketua Penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilgub DPD Partai Demokrat Kalsel, Aminudin Aziz, Senin (30/9/2019) sore.
Baca Juga :Â Paman Birin Mendaftar di Demokrat
Selama dua periode Pilgib lalu, Demokrat dua kali mengusung Zairullah Azhar sebagai calon gubernur. Sedikit kilas balik, pada Pilgub 2010, Demokrat mengusung Zairullah Azhar-Habib dan Habib Aboe Bakar melawan petahana Rudy Ariffin yang berpasangan dengan Rudy Resnawan.
Namun, Zairullah Azhar-Habib dan Habib Aboe Bakar kalah bersaing dengan pasangan dua Rudy tersebut. Saat itu, Demokrat menggandeng koalisi dengan PKS dan PKB.
Selanjutnya pada Pilgub 2015, formasi koalisi Demokrat masih menggandeng PKB, yang sebelumnya PKS digantikan oleh Nasdem. Koalisi ini juga tetap mengusung pasangan Zairullah Azhar dan M Sapi’i, namun hasilnya juga gigit jari.
Koalisi Demokrat, PKB, dan NasDem, kewalahan melawan koalisi besar yaitu Partai Golkar, Gerindra, PDIP, PPP, PKS, PAN dan Hanura yang mengusung pasangan Sahbirin Noor dan Rudy Resnawan.
Sementara itu, Demokrat tak ingin jatuh ke lubang yang sama pada Pilgub 2020 mendatang. Dengan bermodal 3 kursi di DPRD Kalsel, Demokrat masih berburu koalisi.
Saat ini DPD Partai Demokrat Kalsel tengah melakukan penjaringan dan pendaftaran bakal calon, selama 3 bulan tertanggal 1 Oktober hingga 30 Desember. Tahapan ini, salah satu upaya Demokrat, untuk mempermudah koalisi dan mencari figur yang diusung.
“Yang mana peluang paling besar itu akan kami usung, dengan catatan komitmen visi-misi sama, untuk kepentingan masyarakat,†kata Aminudin Aziz. (rizqon)
Editor : Farid