Drama Cinta Segitiga Berujung Petaka, Tersangka Mengaku Membela Diri

Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat Iptu Indra Permadi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Polisi ungkap motif perkelahian maut yang terjadi di Gang Silaturahim, Jalan Tanjung Berkat, Kelurahan Teluk Tiram, Kecamatan Banjarmasin Barat, pada Jumat (19/9/2025) lalu.

Seorang pria bernama Mahmut (28), warga Gang Perjuangan Jalan PM Noor, Kuin Cerucuk, meregang nyawa setelah bertikai dengan Yusreza (25), warga setempat.

Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat, Iptu Indra Permadi, menjelaskan pertikaian itu dipicu persoalan asmara. Mahmut disebut tidak terima mantan kekasihnya, Puput, kini berpacaran dengan lelaki lain.

“Korban cemburu, padahal status hubungannya dengan mantan pacarnya itu sudah berakhir. Dari situlah muncul cekcok hingga berujung konflik,” ungkap Indra, Senin (22/9/2025) kemarin.

Dalam insiden berdarah itu, Mahmut mengalami luka di mulut, bahu, leher, dan satu tikaman di dada yang menembus paru-paru hingga mengakibatkan kematian.

Polisi menyebut senjata tajam berupa belati yang digunakan adalah milik Mahmut sendiri. Namun barang bukti tersebut hingga kini masih dicari.

Baca Juga : Cinta Segitiga Berakhir Petaka, Dua Pemuda Nekat Sabung Nyawa

Baca Juga : Viral Video Keributan di Teluk Tiram, Polisi: Hanya Salah Faham dan Sudah Damai

“Pisau itu direbut pelaku dari tangan korban saat perkelahian berlangsung,” jelas Indra.

Saat dihadirkan kepolisian, Yusreza tampak mengenakan baju tahanan berwarna dan lengannya masih dibalut perban akibat luka yang diduga ditimbulkan serangan korban.

Di hadapan wartawan, Yusreza bersikeras bahwa dirinya hanya berusaha mempertahankan diri.

“Saya diserang duluan, bahkan dikeroyok. Korban marah karena saya pacaran dengan Puput, padahal mereka sudah lama putus,” katanya.

Ia menuturkan, sebelum kejadian, Mahmut sempat melontarkan ancaman lewat telepon. Malam itu, saat sedang makan di rumah pacarnya, tiba-tiba pintu rumah diketuk. Begitu dibuka, Mahmut langsung menyerang dengan senjata tajam.

“Saya tidak bawa pisau, mereka yang bersajam. Waktu mulut saya ditikam, saya berhasil merebut pisau korban lalu menusuk balik. Saya hanya bertahan,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi