Sosial  

DPRD Apresiasi Langkah BPBD Kalsel Siapkan Rencana Hadapi Banjir Rob

Anggota Komisi I H Rahimullah

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bergerak cepat menyusun Rencana Kontinjensi (Renkon) menghadapi potensi bencana air pasang tinggi dan gelombang pasang (rob) yang mengancam wilayah pesisir menjelang akhir tahun.

Langkah ini sejalan dengan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalsel, yang memprediksi peningkatan curah hujan cukup tinggi di penghujung 2025.

“Kemungkinan curah hujan bakal cukup tinggi di akhir tahun ini,” kata Kepala BMKG Kalsel, Klaus Johannes Apoh.

Menyikapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD Kalsel, H Rahimullah dari Fraksi Golkar, mengapresiasi langkah cepat tanggap BPBD yang menyiapkan strategi mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir rob.

“Upaya penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan pemerintah saja. Diperlukan keterlibatan semua pihak melalui pendekatan pentahelix: pemerintah, dunia usaha, masyarakat, akademisi, dan media,” ujar Rahimullah, Kamis (9/10/2025).

Baca Juga : Pansus III DPRD Kalsel Targetkan Tambahan Modal Rp400 Miliar untuk Bank Kalsel

Baca Juga : Ketua DPRD Kalsel Harap Alih Kodal Memperkokoh Sinergitas

Rahimullah menegaskan, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 menempatkan penanggulangan bencana sebagai tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, relawan, serta dunia usaha. Karena itu, penyusunan dokumen Renkon ini dinilainya menjadi momentum penting memperkuat sinergi lintas sektor termasuk perguruan tinggi dan forum peduli bencana di Banua.

Politisi Golkar asal Tanah Laut itu juga mengingatkan, Kalsel termasuk daerah rawan bencana, dengan enam ancaman utama: banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, serta gelombang pasang.
“Meski jarang terjadi, gempa bumi juga tetap menjadi potensi ancaman,” tambahnya.

Ia berharap, strategi yang disusun tidak berhenti di atas kertas semata, tetapi diwujudkan dalam aksi nyata di lapangan, seperti pemetaan risiko dan mobilisasi sumber daya saat situasi darurat.

“Kita ingin Kalsel benar-benar siap menghadapi bencana. Selain ikhtiar maksimal, kita juga perlu memperbanyak doa agar Banua kita dijauhkan dari bala dan bencana. Pemerintah daerah juga harus memberi dukungan berkelanjutan kepada para relawan, karena mereka adalah garda terdepan dalam penanganan bencana,” pungkasnya. (azka)

Editor : Akhmad