BANJARMASIN, klikkalsel – Penyediaan lima lapangan untuk fasilitas olahraga di tiap kecamatan menjadi tugas Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banjarmasin. Sayangnya, pekerjaan itu tidak berbanding lurus dengan anggaran yang disiapkan.
Bahkan, 10 kompetisi yang direkomendasikan Dispora Kalsel. Karena budget kurang, Dispora Banjarmasin hanya mampu melaksanakan lima kompetisi.
Apalagi, usulan anggaran sebesar Rp2,1 miliar untuk kegiatan peningkatan dan fasilitas olahraga tidak disetujui.
Jadi Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin H Faisal Hariyadi tidak heran lagi, apabila pembangunan failitas olahraga di tiap kecamatan belum bisa terlaksana.
“Belum lagi ketersediaan lahan untuk Banjarmasin Tengah dan Barat yang belum ada titik terang,†sebutnya, usai rapat pembahasan anggaran bersama Dispora Banjarmasin, di ruang Komisi IV DPRD Banjarmasin, Selasa (18/9/2018).
Ia menyarankan, jika kesulitan mendapatkan lahan, maka di dua kecamatan tersebut bisa disiasati dengan pembangunan stadion mini.
Demi memajukan olahraga, Faisal menyatakan, komisinya siap berjuang agar anggaran Dispora di 2019 menjadi skala prioritas. Sehingga, usulan kompetisi dari Pemprov Kalsel bisa terlaksana seluruhnya dan pembangunan fasilitas olahraga ada progres signifikan.
Dikatakannya, usulan anggaran Dispora pada APBD Perubahan 2018 terjadi peningkatan sekitar Rp600 juta lebih dari APBD Murni 2018. “Dari Rp9,2 miliar menjadi Rp9,8 miliar,†tuturnya.
Penambahan anggaran tersebut, kata dia, untuk pengurukan lahan lapangan olahraga di Banjarmasin Selatan, Utara dan Timur, serta sarana olahraga lainnya. Selain itu, untuk pembangunan fasilitas kantor, karena Dispora merupkan SKPD yang belum memiliki kantor.
“Untuk usulan itu, Komisi III akan menggelar rapat interal. Namun jika melihat dari tujuan dan kebutuhan anggaran tersebut Komisi III akan siap memberikan rekomemdasi agar anggaran tersebut disetujui,†tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dispora Banjarmasin Fachrurazi agar anggaran tersebut bisa disetujui guna peningkatan prestasi atlet yang mengharumkan nama Banjarmasin. Dengan begitu, ia yakin, tidak ada lagi atlet yang kabur ke daerah lain.
Selain itu, agar terwujudnya sarana olahraga yang bisa dinikmati masyarakat.(*)