BANJARBARU, klikkalsel.com – Ramainya pengguna kecubung di Kalimantan Selatan (Kalsel) membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel, menggelar Coffe Talk menghadirkan BNNP dan Rumah Sakit Sambang Lihum, Jumat (26/7/2024) pagi.
Acara yang berlangsung disalah satu Kafe di Kota Banjarbaru tersebut, mengangkat tema “Kecubung Bikin “Gak Nyambung”, Emang Iya?.
Dalam paparannya, Kepala BNNP Kalsel, Brigjen Pol. Wisnu Andayana mengatakan, bahwa pihaknya langsung menurunkan tim ke RSJ Sambang Lihum untuk melakukan Interogasi, serta pengambilan sample darah pasien yang diduga mabuk karena mengonsumsi pil putih yang mengandung kecubung.
Berdasarkan hasil laboratorium Narkotika di Samarinda, darah para korban yang dikirimkan pihaknya, tidak terdapat kandungan narkotika.
“Negatif narkotika hasilnya. Ternyata bukan hanya karena kecubung, miras juga penyebabnya. Kemungkinan besar ada obat lain yang diolah dilokalan,” ungkapnya.
Baca Juga Cegah Penyalahgunaan, Personel Polres HST Bakar Tanaman Kecubung
Baca Juga Polsek Banjarbaru Utara Sita 19 Batang Kecubung Setelah Puluhan Orang Masuk RSJ
Wisno mengakui, bahwa tanaman kecubung tidak tergolong dalam kategori Narkotika, sehingga penggunanya tidak dapat dikenakan sanksi hukum.
Namun, jika tanaman kecubing tersebut diracik menjadi bentuk obat atau sejenisnya, maka pelaku dapat dijatuhi pidana, dengan dasar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun dan pidana denda maksimal Rp1,5 miliar.
“Pasti tidak izin edar kan, pelakunya bisa kita amankan,” terang Wisnu.
Sementara itu, Kasi Mutu Pelayanan Keperawatan RSJ Sambang Lihum, Reswan Iriyandi mengatakan, sejak viralnya kasus kecubung di awal Juli, pihaknya telah menangani 56 pasien mabuk kecubung mulai dari rawat jalan hingga rawat inap.
“Dalam sehari bahkan bisa sampai 17 pasien yang kita terima. Kita kaget juga dengan banyaknya pasien perhari diluar perkiraan kita biasanya,” ucapnya.
Reswan menyebutkan dari total pasien itu, saat ini lebih dari 30 pasien masih dalam proses rawat inap, dan para pasien ini awal masuk rumah sakit masih dalam kondisi normal. Namun, setelah keesokan harinya kondisi psikis berubah dengan tingkah laku tidak normal yang beragam.
“Berkaitan dengan kecubung, tanaman ini sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan jika digunakan dengan dosis sesuai dengan anjuran. Bisa menjadi obat bius, sakit nyeri, dan sejenisnya,” pungkasnya.(Mada)
Editor : Amran