BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dampak meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah pusat mengeluarkan aturan yakni Booster kedua.
Booster kedua ini diberikan pertama kali untuk para Tenaga Kesehatan (Nakes). Di Banjarmasin ada sebanyak 6.000 lebih Nakes menjadi sasaran vaksin dosis ke-4 atau booster kedua.
Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, bahwa sejak hari ini, Senin (1/8/2022) pihaknya menjalankan surat edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/3615/2022 dan petunjuk teknis (Juknis) yang telah dikeluarkan.
Muhammad Ramadhan juga menyebutkan menjadi role model yang menerima Booster ke-2 ini secara langsung di Puskesmas Cempaka, Banjarmasin Tengah.
“Sesuai SE dan Juknis kita lakukan vaksin booster kedua untuk Nakes,” ujarnya, Senin (1/8/2022) usai menerima vaksin booster kedua.
Ia menyampaikan untuk sasaran Nakes di Banjarmasin baik di Dinas Kesehatan, RS Pemerintah maupun swasta dan Fasyankes diperkirakan berjumlah 6.530 nakes.
Baca Juga : Pemko Banjarbaru Kolaborasi dengan BIN Kalsel Percepatan Vaksinasi Booster
Baca Juga : Pemerintah Upayakan Capaian Vaksinasi dan Mewujudkan Transisi Pandemi Menjadi Endemi
“Total keseluruhan, berjumlah 6.530 nakes,” bebernya.
Ia menerangkan, berdasarkan juknis, vaksin yang direkomendasikan pada booster kedua adalah moderna, sinovac dan pfizer.
“Dosisnya ada yang setengah dan ada juga yang satu. Tergantung merk. Misalnya moderna setengah dosis,” jelasnya.
“Jangka waktunya enam bulan setelah mendapatkan booster pertama,” tambahnya.
Disinggung mengenai stok vaksin, Ramadhan membeberkan bahwa pihaknya akan kembali meminta tambahan dalam minggu ini.
“Sekarang stoknya di 18 puskesmas masih cukup untuk jenis moderna. Nanti akan kita minta lagi tambahan,” ungkapnya.
Sementata itu, Kepala Puskesmas Cempaka, Muhammad Fuadi menerangkan bahwa pihaknya menyediakan sebanyak 28 dosis dihari pertama vaksin booster kedua.
“Pegawai kita semua sudah melaksanakan booster pertama. Ada yang sudah lebih setahun dan lewat enam bulan,” ungkapnya.
Ia mengakui, sebagian pegawainya juga ada yang sedang sakit. Sehingga tidak bisa langsung di vaksin.
“Efeknya demam. Tapi bisa diatasi dengan minum paracetamol,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran