PARINGIN, klikkalsel.com – Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Dinas P3APMD mengelar Monitoring dan evaluasi RAD (Rencana Aksi Daerah) pencegahan perkawinan anak di 13 Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Selatan (Kalsel), di Aula Dinas Sosial, P3A, PMD Balangan, Rabu (24/8/2022).
Dalam rangka percepatan pelaksanaan penurunan perkawinan anak di Provinsi Kalsel dan menindaklanjuti peraturan Gubernur Kalsel tentang rencana aksi daerah pencegahan perkawinan anak tahun 2021-2026 nomor 20 tahun 2022 serta memperhatikan jumlah perkawinan anak yang masih tinggi (15,3 persen).
Kepala Dinas Sosial P3APMD Balangan, Urai Nur Iskandar mengatakan, kegiatan monitoring dan evaluasi ini bagian dari upaya Dinas P3APMD untuk pencegahan perkawinan anak.
“Sebelumnya kita diminta untuk menyusun rencana daerah masing-masing Kabupaten, jadi hari ini tim dari Provinsi melakukan monitoring evaluasi terhadap rencana aksi daerah yang sudah kita lakukan dengan demikian ada monev ini. nanti akan dinilai sejauh mana upaya yang sudah dilakukan oleh Kabupaten Balangan seperti apa dalam upaya pencegahan perkawinan anak,” ucapnya.
Baca Juga : Delapan SKPD Balangan Ikuti Lomba BAILANG
Baca Juga : Sekda Balangan Sambut Baik KKN Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin di Halong dan Tebing Tinggi
Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin, H. Sarmin menyampaikan, terkait evaluasi kegiatan tentang pencegahan perkawinan dibawah umur ini jadi harus diketahui faktor penyebabnya, karena terjadinya perkawinan di bawah umur ini harus dikaji faktornya.
“Kalau sudah ketemu faktornya jadi ini lah yang di jadikan bahan untuk mencoba untuk mengurangi perkawinan dibawah umur itu, sebab kalau peran pengadilan agama itu kan mau kawin secara resmi tentu dia minta dispensasi ke pengadilan,” ujarnya.
Kabid Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga (KHPK) DPPPA Prov. Kalsel Suharto selaku narasumber menjelaskan, tujuan pencegahan perkawinan anak adalah mewujudkan pelindungan anak dan menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan bakat dan martabat kemanusiaan, mewujudkan anak yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera, mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap anak serta mencegah terjadinya tindakan kekerasan dalam rumah tangga. (adv/nida)
Editor : Akhmad