BATULICIN, klikkalsel.com– Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, terus beruppaya melakukan pencegahan terhadap kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) operasional di seluruh kecamatan yang ada di “Bumi Bersujud”.
Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu H, Damrah, mengatakan, pembentukan pokja tersebut melibatkan seluruh tenaga kesehatan dan juga kader disetiap puskesmas untuk melakukan pencegahan kasus DBD.
“Biasanya kasus DBD kerap terjadi pada pergantian musim kemarau ke musim penghujan atau pancaroba, sehingga perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat secara langsung untuk mewaspadai pada momen tersebut,” katanya.
Ia menambahkan, pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
PSN bisa dilakukan dengan cara tiga M Plus, yaitu menguras membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Selanjutnya memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
Adapun yang dimaksud dengan plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan lainnya seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, misalnya water toren, gentong atau tempayan penampung air hujan.
“Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan komitmen dan upaya yang luar biasa dari pemerintah daerah, sektor swasta dan peran serta aktif masyarakat untuk bersama-sama dalam melakukan langkah-langkah pencegahan penularan penyakit DBD,” ujarnya.
Di ungkapkan Damrah, pada awal periode 2019 data yang diterima Dinas Kesehatan Tanah Bumbu dari Kemenkes RI pada 29 Januari 2019 tercatat jumlah penderita DBD sebesar 13.683 penderita, yang dilaporkan dari 34 Provinsi dengan 132 kasus diantaranya meninggal dunia.
“Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan Januari periode 2018 dengan jumlah penderita sebanyak 6.167 penderita dan jumlah kasus meninggal sebanyak 43 kasus,” pungkasnya.(fardan)