Dengan hal-hal tersebut ia memastikan bahwa kebangkitan ekonomi kreatif di Kalsel akan semakin meningkat dengan pesat dan akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Disamping itu, karena pandemi Covid-19 hingga sampai saat ini masih belum menunjukan pemulihan, maka penyegaran juga sangat diperlukan oleh setiap daerah dengan bantuan stimulus dari pemerintah pusat.
Untuk itu, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina meminta agar bantuan stimulua tersebut kembali bisa didapatkan untuk Kota Banjarmasin.
Terlebih dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, sangat banyak karyawan dari pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang harus di rumahkan.
“Kita harus mendapatkan stimulus itu, karena kontribusi dari PHRI, hotel maupun restoran dan sektor ekonomi kreatif itu untuk pendapatan asli daerah (PAD) cukup besar,” ujar Ibnu Sina.
“Sebenarnya tahun kemarin kita sudah mendapatkan stimulus itu, dan tahun ini kita meminta lagi,” tambahnya.
Permintaa stimulus tersebut disampaikan Ibnu Sina, bukan tanpa alasan. Menurutanya hal tersebut sangat membantu bagi sektor Hotel dan Restoran yang selama ini membayar pajak untuk bisa berikan insentif.
“Tahun lalu kita mendapatkan stimulus sekitar Rp 11 miliar, yang kita bagikan ke 45 hotel dan restoran yang ada di Banjarmasin,” bebernya.
Permintaan bantuan ke pemerintah pusat tersebut dilayangkan Walikota Banjarmasin, karena melihat kondisi perekonomian di Banjarmasin yang kian terpuruk, dan semakin banyaknya orang miskin baru yang terdata.
“Tahun ini ada aspirasi juga, karena semakin beratnya tingkat ekonomi karena pandemi ini, seperti dampak PHK dan dirumahkannya karyawan, tetapi kami hanya bisa memberikan selama dua bulan untuk pembebasan pajak hotel restoran,” paparnya.
“Makanya kalau ada stimulus dari pusat sangat membantu teman-teman pelaku usaha khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran