BANJARMASIN, klikkalsel – Melestarikan seni dan budaya daerah Kalimantan Selatan (Kalsel), permainan tradisional khas Kalsel kembali menghiasai Festival Budaya Borneo.
Salah satunya permainan tradisional seperti Balogo. Pemainan Balogo, yang biasanya dimainkan oleh anak-anak, remaja dan orang tua secara beregu atau perorangan dengan menggunakan logo sebagai alat mainnya.
Pemainan yang diambil dari kata logo itu kali ini, menampilkan kebolehannya dalam rangkaian kegiatan Festival Budaya Borneo, bertempat di halaman Markas Korem (Makorem) 101/Antasari, Sabtu (11/8/2018).
Suriani selaku koordinator lomba Balogo mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melestarikan seni dan budaya daerah.
Sebab menurutnya, seni dan budaya daerah merupakan kekayaan daerah yang mengandung nilai positif dan kearifan lokal yang akan diwariskan kepada anak cucu.
Apalagi jumlah peserta lomba Balogo saat ini melebihi perkiraan Suriani. Pasalnya, peserta Balogo mencapai 90 grup, angka tersebut dinilai jauh dibandingkan jumlah peserta pada lomba lainnya yang dilaknakan Festival Budaya Borneo.
“Lomba Balogo ini sangat bermasyarakat. Terbukti jumlah pesertanya melebihi lomba lainnya seperti panahan, gasing dan tari,” terang pengawai swasta di salah satu bidang pelayaran ini.
Selain melestarikan budaya daerah, Suriani juga mengakui kegiatan ini sebagai ajang silahturahmi berbasis kekeluargaan antar Dewan Adat Dayak (DAD) se Kalimantan yang hadir pada Festival Budaya Borneo.
Dia menerangkan lomba Balogo kali ini mengunakan skema sistem gugur dengan berebut poin sebanyak banyaknya melewati batasan lintasan 50 meter.
“Sebelum dilaksanakan DAD tiap provinsi sudah rapat untuk menentukan sistem bagaimana yang akan dipakai. Karena tiap provinsi kan beda beda sistem,” katanya. (baha)
Editor : Farid