BANJARMASIN, klikkalsel – Kelangkaan dan mahalnya LPG 3 Kilo dipasaran adalah topik yang paling banyak disampaikan oleh masyarkat dalam reses anggota DPRD Kota Banjarmasin.
Salah satunya yang terlihat di reses anggota dewan daerah pemilihan (Dapil) Banjarmasin Timur di Kantor Kelurahan Pengambangan, Minggu (13/10/2019).
Ditemui awak media, salah satu warga Halim mengatakan saat ini harga gas melon dipasaran mencapai harga Rp 35 ribu.
Selain itu keberadaannya pun sulit didapatkan meski harganya telah melambung tinggi.
Padahal ujar pria yang juga menjabat Ketua RT 9 Kelurahan Pengambangan tersebut, permasalahan mahal dan langkanya gas melon ini sudah berkali-kali disampaikan dalam kegiatan reses dewan.
“Kalau ada reses seperti ini sudah sering kita sampaikan, namun hingga sekarang masih saja mahal dan langka,” ujarnya.
Bahkan kadang ia dan warga yang lain terfikir untuk demo ke balai Kota Banjarmasin agar masalah ini cepat dicarikan solusinya.
“Bayangkan, sekarang kita punya uang Rp20 ribu tidak cukup beli tabung LPG, belum lagi memikirkan belanjaan lain. Kalau memang ada oknum yang nakal, cepat cari dan tangkap,” ujarnya lagi.
Sementara anggota DPRD Kota Banjarmasin Dapil Banjarmasin Timur yang juga anggota komisi 2 yang membidangi masalah ekonomi dan keuangan, Awan Subarkah mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil Pertamina guna menyelesaikan masalah ini.
Rencananya pihaknya akan bersinergi dengan Pertamina untuk memperketat pengawasan terhadap pangkalan-pangkalan LPG.
“Yang punya wewenang dan pemberian sanksi kan Pertamina, jadi nanti akan berkoordinasi dengan Pertamina,” jelas Politikus PKS ini.
Senada, Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Hary Wijaya yang juga berasal dari Dapil Banjarmasin Timur mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pertamina.
“Bahkan nantinya jika ada bukti ada pangkalan yang nakal, kita akan turun ke lapangan untuk Sidak,” tegas politikus PAN ini. (david)
Editor : Akhmad