BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kabupaten Barito Kuala (Batola) sedang mengalami masa panen, namun sayang kenyataannya panen yang dihasilkan tak semuanya bagus.
Sebab, hampir 40 persen hasil tanam padi tersebut terserang hama tungro dan ulat.
Anggota DPRD kalsel, DR H Karlie Hanafi mengatakan, agar pihak pihak terkait untuk segera dapat mengatasi wabah yang menimpa para petani di kawasan tersebut.
“Diharapkan masalah tersebut bisa teratasi dan dukungan pihak terkait,” katanya Senin (13/6/2022)
Bagi dia, kondisi tersebut sangat merugikan, dimana dalam 1 hektar petani mampu mengahsilkan gabah 400 blek. Adanya hama tersebut hasil yang didapat menjadi 200 blek atau setengahnya, bahkan tak sampai.
Baca Juga : Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Tiga Kabupaten Diserang Hama Tungro
Baca Juga : Ratusan Hektar Tanaman Padi di Desa Beringin Jaya Diserang Hama Tungro
“Terlebih di kawasan Batola, tanaman padi kita rata-rata adalah bibit lokal seperti Siam Unus, Karang Dukuh dan sebagainya. Tentunya ini sangat disayangkan,” ucap politisi Fraksi Golkar Dapil 3 Kab Batola tersebut.
Ditambahkan Karlie pula, dalam mengatasi hama tungro tersebut, salah satunya membakar bekas lahan pertanian tersebut, agar hama tersebut musnah.Sebab sebelumnya dilakukan penyemprotan terhadap tanaman padi namun hama tersebut masih bertahan.
Namun untuk dibakar tentunya akan bertentangan dengan aturan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Kita akan pelajari dahulu pembakaran lahan tersebut apakan nantinya dalam bentuk Pergub atau Perda,” katanya.
Pembakaran lahan pertanian tentunya dalam pengawasan dan persekat-sekat agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan dan membahayakan.
“Untuk wilayah Kalteng sudah menerapkan hal serupa dalam mengatasi hama tersebut,” pungkasnya. (azka)
Editor : Akhmad