PARINGIN, Klikkalsel.com – Hujan yang mengguyur daerah hulu Sungai Pitap sejak kemarin, membuat debit air menuju daerah hilir terus meningkat sehingga menyebabkan genangan air yang merendam desa di kawasan tersebut, Sabtu (31/10/20).
Kepala Desa Mayanau, Barjiansyah menenrangkan, bahwa banjir bandang sempat menggenang Desa selama 2-3 jam dengan intensitas 2 kali air mengalami kenaikan sekitar pukul 07.00 hingga 10.00 Wita.
“Air menggenang keperkampungan secara tiba-tiba,” tuturnya kepada Klikkalsel.com
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa di Desa Mayanau sendiri tidak ada korban jiwa, kendati demikian kerugian materil yang di alami warganya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah yang terdiri dari Kebun-kebun warga yang rusak akibat di terjang banjir, ternak warga yang hanyut dan sebagian lagi mati akibat disapu air bahkan ada bangunan yang rubuh serta kerusakan pada barang-barang milik warga.
Diketahui warga yang terdampak Desa Mayanau, Kecamatan Tebing Tinggi berjumlah 125 Kepala keluarga yang terdiri dari 450 jiwa.
“Tidak ada korban jiwa di desa kami hanya saja kerugian materil akibat banjir tersebut, seluruh warga rumahnya tergenang,” sambungnya.
Berdasarkan hasil penelusuran klikkalsel.com, tidak hanya Desa Mayanau saja yang terdampak banjir tersebut melainkan beberapa desa di sekitarnya juga turut terdampak diantaranya Desa Sungsum, Tebing Tinggi dan Simpang Nadung.
Banjir ini menyita perhatian dari berbagai pihak, seperti BPBD Kabupaten Balangan, MRI-ACT Korda Balangan, Tagana Kemensos Balangan, serta Polsek Awayan.
Hingga berita ini di rilis banjir bandang yang sebelumnya menggenang sejumlah desa sudah sepenuhnya kering dan hanya menyisakan lumpur di perkampungan.
Warga masih terlihat sibuk membersihkan lumpur yang menggenangi pelataran rumah dan halaman.(wawan)
Editor : Amran





