Djanur paham betul kondisi tersebut. Dirinya berjanji akan menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil habis-habisan dan memberi perlawanan sengit guna menjaga asa lolos dari fase grup.
“Arema adalah tim solid, secara materi mereka tidak banyak berubah dari kompetisi 2020 kemarin. Apalagi disana banyak pemain yang sering keluar-masuk Timnas seperti Hanif Sjahbandi dan Kusheda Yudo,” ungkapnya.
“Kami betul-betul menganggap Arema tim kuat, tapi kami tetap memberikan perlawanan setimpal karena kami butuh poin untuk menjaga asa lolos ke babak selanjutnya,” tambah Djanur.
Laskar Antasari yang di perkuat pemain-pemain muda, tengah dalam motivasi tinggi usai berhasil bermain imbang pada laga perdana melawan PSIS Semarang.
Tertinggal tiga gol di babak pertama, Laskar Antasari perlahan bangkit dan memaksa PSIS mengakhiri laga dengan skor imbang 3-3.
Meski kebobolan tiga gol di laga sebelumnya, Djanur mengaku masih mempertimbangkan untuk melakukan rotasi di sektor penjaga gawang.
“Tiga gol yang bersarang bukan mutlak kesalahan Adit. Untuk rotasi di sektor kiper, masih kami fikirkan karena kami masih punya Riyandi, penjaga gawang Tim Nasional Indonesia,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran