Bupati Batola Ajak Milenial “Pasang Badan” untuk Swasembada Pangan

Bupati Batola H Bahrul Ilmi saat melakukan pertemuan koordinasi dan sosialisasi tentang brigade pangan (diskominfobatola)

MARABAHAN, klikkalsel.com – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya Pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi Hukum serta Arahan Bupati terhadap Brigade Pangan Barito Kuala di Aula Selidah, Rabu (15/4/2025).

Acara tersebut dihadiri langsung Bupati Batola H. Bahrul Ilmi bersama jajaran penting, di antaranya perwakilan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan, Kepala Kejaksaan Negeri Marabahan, perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Kepala Koordinator Badan Penyuluhan se-Kabupaten Barito Kuala, serta para anggota Brigade Pangan dari seluruh kecamatan.

Batola dikenal sebagai penyumbang beras terbesar di Kalimantan Selatan, yakni sebesar 22% dengan luas lahan mencapai 117.000 hektare.

Meski demikian, produktivitas pertanian masih di bawah rata-rata provinsi. Jika provinsi telah mencapai hasil 4 ton per hektare, Batola masih berada di angka 3,7 ton.

“Kondisi ini disebabkan oleh kualitas lahan dan benih yang digunakan. Oleh karena itu, program swasembada pangan menargetkan agar Barito Kuala mampu mencapai tiga kali tanam dalam setahun,” jelas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Murniati, dalam sambutannya.

Baca Juga Wabup Batola Pesan Jamaah Haji: Siapkan Fisik dan Jaga Kesehatan Jelang Keberangkatan

Baca Juga Batola Salurkan DAK Fisik Tercepat Se-Indonesia

Ia menambahkan, keberadaan Brigade Pangan diharapkan menjadi solusi, terutama dengan melibatkan generasi milenial yang melek teknologi.

“Optimalisasi lahan menjadi kunci. Ini mencakup perbaikan struktur tanah dan pengelolaan tata air agar lahan bisa ditanami lebih dari sekali,” jelasnya.

Brigade Pangan dibentuk untuk setiap 200 hektare lahan. Anak-anak muda yang tergabung dalam brigade akan memanfaatkan alat dan mesin pertanian bantuan dari Kementerian Pertanian untuk membantu petani beralih dari sekali tanam menjadi dua hingga tiga kali tanam setahun.

Hal ini dimungkinkan dengan penggunaan varietas unggul berumur pendek, sekitar tiga bulan.

Dari sisi hukum, Kepala Kejaksaan Negeri Marabahan, Yussie Cahaya Hudaya, menyampaikan bahwa Kejaksaan juga turut ambil bagian dalam mendukung ketahanan pangan melalui pembentukan Satgas Pengamanan, Pendampingan, dan Penegakan Hukum (Satgas P3H).

“Kami hadir untuk mencegah tindak korupsi, memberikan pendampingan hukum kepada petani, dan menyelesaikan potensi konflik hukum di lapangan,” tegasnya.

Bupati Batola, H. Bahrul Ilmi, secara resmi membuka acara dan menyampaikan pesan kuat kepada seluruh Brigade Pangan. Ia menekankan pentingnya peran Barito Kuala dalam menjaga martabat Kalimantan Selatan dalam sektor pertanian.

“Kabupaten kita menjadi andalan dari 13 kabupaten di Kalsel. Harga diri Kalimantan Selatan dalam bidang pertanian ada di tangan kita. Brigade Pangan adalah ujung tombaknya,” ucapnya dengan semangat.

Ia pun mengajak generasi muda untuk “pasang badan” demi masa depan pertanian Batola.

“Anak-anak muda, mari kita turun ke depan bersama Bupati. Kita tunjukkan bahwa kita bisa mewujudkan pertanian tiga kali tanam setahun. Ini sejalan dengan arahan kementerian yang siap membantu kita,” pungkasnya. (adv)

Ediror: Abadi