BANJARMASIN, klikkalsel.com – Buntut bentrokan massa Aksi peduli KPK yang terjadi dengan aparat keamanan di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kamis (24/6/2021) Sejumlah mahasiswa dan aparat terluka.
Diketahui, aksi saling dorong tersebut terjadi karena mahasiswa yang sudah kehabisan sabar untuk menunggu Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), H Supian HK yang tak kunjung datang.
Dari insiden tersebut beberapa, sejumlah mahasiswa dan aparat kepolisian terluka akibat bentrok tersebut. Bahkan ada beberapa mahasiswa sempat diamankan oleh petugas kepolisian.
Karena situasi yang tidak kondusif, akhirnya mobil water cannon menembakkan air ke arah mahasiswa agar membubarkan diri.
Sampai saat ini, ratusan mahasiswa masih menggelar mimbar bebas dan personil kepolisian dari Polresta Banjarmasin dan Banjarbaru pun masih berjaga di lokasi.
Sementara itu, Renaldi Korwil Bem se-Kalsel di depan awak media mengatakan, aksi ini karena tuntutan yang sebelumnya pada Senin (24/6/2021) dinilai mengecewakan dan berharap pimpinan DPRD Kalsel bisa berhadir di depan para pendemo.
“Kami (Mahasiswa) menginginkan pimpinan DPRD Kalsel bisa kembali membawa tuntutan ke Presiden Joko Widodo besok,” tegasnya.
Baca Juga : Demo #saveKPK Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Bentrok
Terkait aksi kali ini, Renaldi juga mengungkapkan, pihaknya akan tetap bertahan di titik juang (Jalan Lambung Mangkurat) sampai pimpinan DPRD Kalsel berhadir dan mendengarkan aspirasi secara langsung.
Bahkan, ia juga membenarkan terjadinya bentrok tersebut karena pihaknya yang ingin memaksa masuk ke Kantor DPRD Kalsel.
“Tadi sudah disampaikan harus pimpinan DPRD Kalsel yang menemui bukan utusan atau perwakilan, kalo tidak ada masa akan memaksa masuk,” ungkapnya.
Akibat bentrokan itu, sejumlah massa dan aparat mengalami luka ringan dan bahkan ia juga mengatakan salah satu korlap dari aksi tersebut terluka dan tidak bisa berbicara.
“Jika hari ini tidak juga berhasil maka akan terus ada aksi selanjutnya dan secepatnya dirangkai untuk aksi susulan,” pungkasnya.(airlangga)
Editor : Amran