Hal itu lah membuat pihaknya menjadi terkejut, lantaran tidak dari biasanya.
“Selain menghadapi musuh, kita juga menghadapi pandemi dan selalu menjaga kondisi tubuh, karena jika positif otomatis tidak bisa bertanding,” jelasnya.
Sebelumnya, kata Kebo, peraturan itu masih belum disetujui. Tapi dari hasil Technical Meeting tadi tetap mengharuskan untuk swab.
“Padahal di Kalsel sebelum berangkat atlet sudah swab setiap beberapa minggu dan tes PCR sebelum berangkat,” tuturnya.
Meskipun begitu, ia tetap sangat optimis bisa memberikan hasil terbaik untuk nama daerah dan keluarga dirumah yang selalu mendukung.
“Saya sangat optimis ditambah keluarga yang selalu mendukung. Tidak mungkin jauh-jauh datang ke Papua niatnya jalan-jalan, jadi saya akan berikan yang maksimal,” ungkapnya.
Sebelumnya, ia juga pernah menjadi utusan Kalsel berlaga di PON Riau dan belum mendapatkan hasil. Oleh karena itu, ia berniat ingin membuktikan kemampuannya di PON XX Papua dengan mengeluarkan kemampuan yang ada dengan berbekal pengalaman di PON Riau.
“Buat seluruh keluarga Banua dan khususnya masyarakat Kalsel. Saya mohon doanya untuk kami kontingen panjat yang berlaga di PON XX Papua mudah-mudahan dapat mengukir sejarah. Sehingga kedepannya olahraga panjat bisa berkibar di Kalsel,” pungkasnya.(airlangga)
Editor : Akhmad
