Religi  

Berikut Amaliyah saat Zulhijah, Bulan yang Dimuliakan Nabi Muhammad SAW

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Bulan Zulhijah merupakan bulan yang dimuliakan Allah SWT, didalamnya terdapat perintah menunaikan ibadah haji bagi orang mampu. Sementara mereka yang belum mampu bisa memperbanyak ibadah lain, seperti Shalat, perbanyak sedekah, puasa sunnah.

Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani menjelaskan, untuk dapat kemuliaan dalam bulan Zulhijah, selain menunaikan ibadah haji juga dapat dilakukan dengan cara melakukan amaliah baik wajib maupun sunnah, diantaranya puasa sunnah Zulhijah, Tarwiyah dan Arafah.

“Salah satunya yang wahib adalah ibadah haji bagi orang yang mampu. Namun, karena adanya pandemi Covid-19 di Indonesia ibadah tersebut tertunda,” katanya, Senin (12/7/2021).

Sementara itu, Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani juga menjelaskan tentang manfaat puasa Zulhijah yang dilaksanakan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.

“Jika mengikuti penanggalan masehi, 1-7 Zulhijah tepatnya jatuh pada 11-17 Juli 2021,” imbuhnya.

Menurutnya, amalan yang ditunaikan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah itu, memiliki keutamaan. Bagi yang menjalaninya akan diganjar pahala setara dengan orang mati syahid.

“Tapi kalau tidak bisa selama 10 hari, masih bisa dilakukan 3 hari dari tanggal 7 sampai 9 di bulan Zulhijah,” jelasnya.

“Karena itu adalah hari dimana Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk umatnya berpuasa,” sambungnya.

Selain itu keutamaan puasa sebelum Idul Adha selanjutnya yaitu puasa Tarwiyah yang jatuh pada 8 Zulhijah atau 18 Juli 2021.

“Manfaatnya dapat menghapus dosa-dosa selama satu tahun, orang yang menjalani puasa Tarwiyah akan dijauhkan dari siksa api neraka,” tuturnya.

Bahkan, puasa tersebut juga termasuk kebiasaan-kebiasaan yang selalu dilakukan oleh Rasulullah supaya dicintai oleh Allah SWT.

Kemudian, puasa Arafah adalah ibadah puasa yang hukumnya sunnah muakkad berarti mendekati wajib, dan dapat dilakukan pada 9 Zulhijah atau 19 Juli 2021.

Meskipun puasa sunah ini tercatat sepuluh hari, pada hari ke-10 haram hukumnya untuk berpuasa karena sudah masuk Hari Raya Idul Adha.

Begitu juga dengan tiga hari setelah Idul Adha tidak dianjurkan untuk puasa karena merupakan hari Tasyrik, yaitu harinya makan-makan dan masih dalam suasana hari raya.

“Keutamaan puasa sebelum Idul Adha ini memang istimewa, selain memperoleh ganjaran pahala, insya Allah orang yang menjalaninya diberkahi kemuliaan Allah SWT,” ujarnya.

Disamping itu, ia juga menjelaskan bagi orang yang berkurban pada Idul Adha, mereka dilarang untuk memotong rambut, kuku dan tidak memotong bulu bulu di badan. Karena sudah berniat untuk melaksanakan ibadah kurban.

“Juga dianjurkan untuk memperbanyak shalat di bulan Zulhijah seperti shalat malam, dengan begitu maka seakan akan telah menghidupkan malam seperti malam lailatul qadar,” ungkapnya.

Selain itu, Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani berharap dalam kesempatan tersebut, orang muslim bisa banyak melakukan sedekah. Sebab menurutnya dengan cara begitu bisa sebagai menolak bala.

“Dengan bersedekah bisa menolak bala, seperti pandemi Covid-19 bisa cepat berakhir,” harapnya.

Oleh karena itu, Ustadz muda ini menegaskan bahwa, bulan yang paling bagus didunia kata Nabi Muhammad SAW adalah Zulhijah lebih tepatnya 10 hari pertama dalam bulan itu.

“Semoga kita dapat memperbanyak tasbih didalam bulan Zulhijah dan bagi yang dapat berpuasa 1 hari saja di bulan ini makan mendapat pahala seperti 1 tahun penuh,” pungkasnya. (airlangga)

Editor : Akhmad