Benang Layang-layang Lukai Bibir Bocah

MAP saat dilarikan ke rumah sakit (foto : Istimewa)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kegiatan bermain layang-layang di kawasan Jembatan Patih Masih, Banjarmasin yang semakin marak belakangan ini akhirnya memakan korban.

Seorang anak berinisial MAP (7) mengalami luka cukup serius akibat tersangkut benang layangan yang tajam saat melintas bersama ibunya menggunakan sepeda motor, Rabu (9/7/2025) sore.

Saat kejadian, MAP dan ibunya, HNA, dalam perjalanan pulang dari terapi di kawasan Perdagangan, Banjarmasin Utara. Sekitar pukul 15.30 Wita, saat melintasi Jembatan HKSN atau Jembatan Patih Masih, tiba-tiba benang layangan menyambar dan melukai bibir sang anak.

Tak hanya MAP, ibunya juga sempat menjadi korban dari benang layang-layang tersebut, namun terlindungi oleh jilbab yang dikenakannya.

“Benangnya nyangkut di mulut anak saya. Istri saya juga kena, tapi terlindungi jilbab,” ungkap FR, ayah dari MAP.

Akibat luka robek yang cukup dalam di bagian mulut, MAP sempat dibawa ke RSKIA Annisa. Namun karena keterbatasan fasilitas, ia dirujuk ke RS Suaka Insan untuk penanganan lebih lanjut.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa MAP perlu menjalani operasi. Karena kendala biaya, keluarga mengajukan rujukan tambahan ke RSUD Ansari Saleh.

“Saat ini masih menunggu untuk operasi,” ujar FR.

Baca Juga : Terdata 6 Bulan Terakhir Ada 90 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Baca Juga : Stadion 17 Mei Banjarmasin Dinyatakan Layak Gelar Liga 2: Raih Nilai 77,62 dari Tim Risk Assessment Baharkam Polri 

Kasus tersebut pun sudah dilaporkan oleh FR ke Polsek Banjarmasin Barat. Kendati demikian, ia mengakui tidak melihat siapa pemilik benang layangan tersebut.

“Istri saya tidak bisa melihat siapa yang bermain layangan. Saat itu ramai sekali,” jelasnya.

Sementara itu sebagai langkah responsif, puluhan petugas gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), Kepolisian, hingga TNI dikerahkan untuk berjaga di sekitar jembatan, terutama pada jam-jam ramai antara pukul 16.00 hingga 18.00 Wita.

“Sudah sepekan kami berjaga. Setiap hari ada 40 personel gabungan dari Dishub dan Satpol PP yang dibagi dalam empat regu,” jelas Kepala Dishub Banjarmasin, Slamet Begjo.

Tak hanya itu, Kepala Satpol PP Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin, juga mengatakan bahwa mulai hari ini pengawasan melibatkan bantuan dari TNI dan Polri, terutama setelah sempat terjadi ketegangan di lokasi.

“Kemarin memang sempat ada perkelahian, dan itu terjadi setelah petugas selesai berjaga,” bebernya.

Meski petugas telah hadir di lokasi, kegiatan bermain layangan masih terlihat. Petugas hanya bisa mengimbau warga untuk bermain di tempat yang lebih aman, seperti di bawah jembatan, mengingat belum ada regulasi khusus yang melarang bermain layangan di ruang publik.(fachrul)

Editor : Amran