BARABAI, klikkalsel.com – Anggota TNI dari Kodim 1002/HST bersama Camat Barabai, Dinas PU HST dan warga Munti Raya, serta relawan baru saja melakukan pembersihan sungai dari tumpukan raba (sampah) kayu di Desa Munti Raya RT 018 RW 002 Kecamatan Barabai, HST, Kamis (2/12/2021) pagi.
Belum selesai pembersihan di lokasi tersebut, Pulau Sampah kembali muncul di Sungai Kelurahan Bukat dekat Tugu Burung Anggang, Kecamatan Barabai yang diperkirakan kiriman dari lokasi pembersihan di Munti Raya.
Abdul Kadir yang merupakan warga setempat menuturkan, tumpukan sampah tersebut sudah ada sejak banjir pertama pada periode November 2021 ini. Menurutnya, dengan banyaknya sampah yang tertumpuk bahkan membentuk seperti sebuah pulau baru yang bisa dilintasi diatasnya.
“Tercium bau yang tidak sedap dari tumpukan sampah ini. Banyak sampah-sampah busuk, binatang mati yang tercampur dalam bawaan pasca banjir,” tuturnya, Kamis (2/12/2021) sore.
Baca juga: Pengungsi Banjir HST Terserang Sejumlah Penyakit, Mulai dari ISPA Hingga Febris
Baca juga: Penyintas Banjir Alami Berbagai Keluhan Penyakit, Kodim dan Polres HST Berikan Pelayanan Kesehatan
Menurut Kadir, sebelum banjir memang sudah ada sampah, namun tidak sampai sebanyak ini. Akan tetapi, usai empat kali banjir dalam bulan ini sampah pun tertumpuk dalam beberapa titik. Sehingga, turut menyumbat aliran sungai.
“Sebelumnya tidak sebanyak ini, setelah empat kali banjir dalam bulan ini sampah pun keluaran dan menyumbat aliran sungai. Ditambah lagi tadi orang bersih-bersih di Munti dan sampahnya mengalir kesini (Bukat),” tambahnya.
Pantauan media ini di lokasi, terlihat berbagai macam sampah tersendat dan menyumbat aliran sungai tersebut. Sampahnya pun mulai dari potongan batang pohon besar, kayu, ranting, batang bambu, plastik, hewan mati, sampah rumah tangga, dan berbagai macam sampah lainnya. Bau nya pun memang tercium tidak sedap dan sangat menyengat, bahkan jika tidak tahan bisa mual menciumnya.
Kemudian, datangnya sampah tersebut pun turut merusak beberapa bagian belakang rumah warga setempat. Karena, material sampah begitu banyak dan besar, serta menghantam pelataran belakang rumah warga.
Selanjutnya, Kadir pun berharap, ada upaya pemerintah daerah untuk menanggulangi masalah tersebut. Terlebih, dengan bau-bau busuk yang berada di sekitar rumah warga itu dapat memancing penyakit-penyakit bagi mereka.
“Mudahan ada pemerintah turun mengatasi permasalahan ini. Kami siap ikut berpartisipasi, apabila pemerintah turun dan memfasilitasi pembersihan ini. Kalau kita lakukan secara manual saja pasti bakal kewalahan,” imbuhnya.
Sementara itu, pembersihan sungai di daerah Munti dipimpin oleh Camat Barabai Ramdlan bersama Danramil 1002-06/Barabai Kapten Inf Rudi Hartono dan Juru Sungai Dinas PU HST Hormansyah.
Menurut Camat Barabai Ramadlan mengatakan, Terdapat 3 desa dan kelurahan yang terdampak akibat tumpukan sampah ini, meliputi, Desa Munti Raya, Mandingin dan Panjungan, Serta Kelurahan Barabai Darat. Namun, Kelurahan Bukat tidak termasuk dalam sebutannya.
Kemudian, Juru Sungai Dinas PU HST Hormansyah mengatakan, Saat ini pihaknya melaksanakan pembersihan sungai secara manual. Diperkirakan 3 hari kedepan akan selesai kita kerjakan bersama-sama TNI, Relawan dan warga masyarakat.
Sedangkan Danramil 1002-06/Barabai Kapten Inf Rudi Hartono menuturkan, Untuk saat ini kita hanya menerjunkan 10 orang anggota dalam pelaksanaan pembersihan sampah sungai.
“untuk kedepan atau pada hari Sabtu mendatang kita akan perbanyak dan maksimalkan anggota TNI agar sampah di sungai cepat terangkat dan sungai dapat megalir membali dengan normal kembali,” tutupnya.
Terkait tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai Kelurahan Bukat, Kadir dan warga lainnya mengaku sudah melaporkan dan menyebarkan informasi tersebut melalui berbagai macam media sosial. Ia dan segenap warga setempat pun berharap ada upaya cepat untuk sama-sama menanggulangi masalah tersebut. (dayat)