Belum Ada Kejelasan dari Dinas, Guru SDN Melayu 5 Lakukan Perbaikan secara Swadaya

Kondisi lima hari pasca kebakaran di SDN Melayu 5 Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Lima hari pascakebakaran yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Melayu 5 Banjarmasin, para siswa masih diliburkan dari kegiatan belajar mengajar. Kebakaran yang terjadi menyebabkan kondisi ruang kelas tidak layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

Sebanyak 72 siswa yang bersekolah di SD yang terletak di Jalan Veteran Gang Sempati RT 17, Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Tengah ini masih belum bisa melanjutkan kegiatan belajar di sekolah.

Pantauan di lokasi pada Sabtu (27/7/24) siang menunjukkan bahwa perbaikan seadanya sedang dilakukan dengan urunan swadaya pribadi para guru terhadap sejumlah ruang kelas yang masih tersisa.

Kepala SDN Melayu 5, Sri Windari, menyatakan bahwa pihaknya berencana untuk memulai kembali kegiatan belajar mengajar pada hari Senin mendatang. Kegiatan tersebut akan menggunakan lima ruang kelas yang masih tersisa, termasuk ruang guru.

“Saat ini kami masih melakukan bersih-bersih dan perbaikan seadanya untuk menyiapkan ruangan kelas,” ujarnya.

“Rencananya, Senin ini kami akan kembali memulai proses pembelajaran. Prosedurnya, kami bagi seperti siswa kelas 1 pagi dan kelas lainnya siang,” tambahnya.

Sri Windari menyebutkan bahwa sejauh ini pihaknya belum mendapatkan kejelasan dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin terkait rencana perbaikan sekolahnya.

“Kemarin sempat ada tinjauan dari Kadisdik, Pak Nuryadi, beliau mengarahkan perbaikan. Namun karena beliau pindah, kami belum tahu bagaimana kejelasannya,” katanya.

Baca Juga : Pengaruh Besar Parpol Tentukan Arah Pemilihan Walikota

Baca Juga : Dua Jemaah Haji Lansia Embarkasi Banjarmasin Belum Bisa Pulang dari Tanah Suci

Sebelumnya, pihak sekolah sempat mengusulkan rencana pembelajaran sementara dengan menumpang di SDN Melayu 11. Namun, melihat masih adanya bangunan yang tersisa, pihaknya pun mengusulkan agar pembelajaran menggunakan ruangan yang ada.

“Kami berharap agar sekolah kami segera diperbaiki. Karena kasihan juga anak-anak dengan ruangan yang saat ini sangat terbatas dan ruang lain yang tidak bisa dipakai lagi. Orang tua mereka juga ingin anaknya belajar dengan layak,” tutur Sri Windari.

Diberitakan sebelumnya, sesaat pascakebakaran terjadi, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin turut memantau kerusakan akibat kebakaran tersebut. Ibnul Qayyim, Kabid Bina SD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, memperkirakan sekitar 50 persen bangunan sekolah rusak akibat kebakaran ini.

“Kalau kita lihat, dampaknya ada 50 persen,” ujarnya.

Sementara ini, pihaknya berharap proses belajar mengajar di SDN 5 Melayu dapat berjalan kembali secepatnya, meskipun harus menumpang sementara di SD terdekat.

Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin juga berjanji untuk secepatnya berupaya melakukan perbaikan. Saat ini, mereka sedang melakukan identifikasi dan menghitung beberapa kerusakan yang terjadi untuk dimasukkan ke anggaran perubahan.

“Mudah-mudahan secepatnya, karena ini sangat urgent dan kami akan melakukan itu,” imbuhnya.

Prioritas utama perbaikan adalah bagian atap plafon, karena bagian dinding dan lantai masih dalam kondisi baik.

Sementara menunggu anggaran perubahan tersebut, peserta didik disarankan untuk bergabung dengan sekolah terdekat sampai perbaikan selesai dilakukan.

Lebih lanjut, Qayyim juga memberikan imbauan kepada sekolah-sekolah lain agar lebih meningkatkan kewaspadaan sehingga insiden seperti ini tidak terjadi lagi. Mengingat saat ini memasuki musim kemarau dan kebakaran sering terjadi.

“Sekarang ini kita sudah memasuki musim kemarau, untuk sekolah tolong perhatikan, terutama saat musim libur, untuk mencabut dan melepas saluran listrik di sekolah masing-masing sebagai upaya pencegahan terjadinya kebakaran,” pungkasnya. (airlangga)

Ediror: Abadi