BANJARMASIN, klikkalsel – Pengajian Guru Zuhdi atau Guru KH Ahmad Zuhdianoor yang terjadwal saban Senin malam di Masjid Ar Raudah, Komplek Herlina Perkasa, Jalan Jeruk Purut, Sungai Andai, Banjarmasin Utara kembali diramaikan ribuan jemaah, Senin (9/9/2019) malam.
Dalam pengajiannya itu, Guru Zuhdi ajak para jema’ah agar selalu belajar, terpenting belajar tentang agama Islam.
Selain itu, ia juga menyerukan tentang keharusan belajar berakhlak,sebab sebagai manusia seharusnya berakhlak mulia.
Lantas, beliau pun mencontohkan tentang akhlak seorang istri terhadap suaminya, misalnya istri yang kurang bagus akhlak adalah yang sering marah-marah dan melawan kepada suami.
“Bungas tapi bemamai lawan laki, kada perlu bungas asal hati bahagia (cantik tapi selalu ngomel terhadap suami, tidak perlu cantik yang penting hati bahagia). Jadi memilih pasangan jangan hanya melihat wajah, tetapi juga akhlak,†katanya.
Dengan demikian Guru Zuhdi memberikam nasihat kepada perempuan atau lelaki yang ingin mencari pasangan hidup. Yakni agar didata dulu yang dicari, maksudnya dalam mencari pasangan hidup haruslah yang berakhlak mulia. Wanita juga harus memahami dan mengetahui akhlak pendampingnya.
“Begitu pula kepada Allah, kita wajib mengetahui data yang membuat yakin Lailahaillallah. Artinya tiada Sesembahan yang berhak untuk disembah/diibadahi selain Allah atau dengan kata lain Tiada sesembahan yang benar kecuali Allah,†jelasnya.
Oleh karena itu, belajar ilmu wajib yang dikaji adalah tauhid, fiqih, dan tasawuf, dan yang paling awal dipelajari adalah tauhid.
Sementara pada tausiahnya Guru Zuhdi juga menerangkan lagi tentang 20 sifat wajib bagi Allah SWT, yang pertama ialah Wujud.
Wujud artinya ada, kita sebagai umat muslim wajib percaya bahwa Allah mempunyai sifat wujud dan mustahil Allah Ta’ala itu bersifat adam yang berarti tidak ada. Dalilnya dalam Al-Qur’an Q.S. Fushshilat/41: 37.
Sifat wujud bagi Allah wajib menjadi dasar pondasi keyakinan bagi seorang umat muslim. Dan sebelum memahami dan meyakini sifat Allah lainnya, sifat-sifat wajib yang lain merupakan sifat-sifat yang melekat pada keyakinan adanya wujud Allah.
“Apabila seseorang tidak percaya dan tidak meyakini bahwa Allah bersifat Wujud, maka sifat-sifat wajib lain tidak perlu pula dikenal dan dipelajari. Dengan begitu mempercayai serta meyakini adanya Allah bersifat wujud itu mutlak karena dasar dan landasan keimanan bagi setiap insan manusia,†pungkasnya.
Guru Zuhdi menutup pengajian tersebut dengan harapan, berkat belajar semua jamaah dapat paham dan mengerti.(nuha)
Editor : Farid