Banyak Kekeliruan dan Kejadian, Petugas KPPS Jangan Disalahkan

Komisioner KPU Kalsel, Hatmiati saat memberikan evaluasi dan arahan kegiatan simulasi pemilu.

BANJARMASIN, klikkalsel- Banyaknya kekeliruan yang terjadi dalam pengisian form formulir C-1 disejumlah TPS yang tersebar di kabupaten/kota se Kalimantan Selatan, karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh petugas KPPS.

Terlebih proses bimtek yang masih kurang sehingga masih ada kesalahan saat petugas melakukan pengisian sejumlah formulir maupun penghitungan di TPS.

Komisioner KPU Provinsi Kalimantan Selatan, Hatmiati mengungkapkan, konteks sinkronisasi pengisian formulir itu pada prinsipnya juga tidak serta merta disalahkan kepada anggota KPPS.

Memang harus diakui kata dia, bahwa data yang diisi anggota KPPS memang cukup banyak dan rekrutmen anggota KPPS itu baru dilakukan menjelang hari pelaksanaan pemungutan suara.

Namun menurutnya pendampingan dari KPU disetiap kabupaten/kota lah yang seharusnya bisa membantu menutup kekurangan tersebut.

“Jadi karena dengan waktu yang kurang lebih 2 minggu itu mereka sudah bekerja, secara otomatis proses Bimtek nya tidak sempurna. Dikarenakan ketidak sempurnaan tersebut Oleh sebab itu teman-teman KPU Kabupaten/Kota tetap harus mendampingi mereka,” tutur Hatmiati, Kamis (9/5/2019).

Kalau konteks pengisian sertifikat kenapa bisa terjadi kesalahan, hal itu merupakan kesalahan manusia kemungkinan hanya sebuah alasan. Akan tetapi diakui atau tidak dengan jumlah jam kerja yang hampir 24 jam itu jelas sangat berpengaruh terhadap kondisi psikis dan fisik para petugas.

“Jadi mungkin itu juga yang mempengaruhi mengapa terjadi kekeliruan input data, dan ini menjadi perhatian serius dari pimpinan di KPU RI sehingga ada surat edaran bagaimana menanggulangi hal tersebut,” ujarnya.

Sementara kata dia, kalau kesalahan penulisan C-1 yang dilakukan teman-teman KPPS maka itu diperbaiki pada saat rekap di kecamatan, dan direkap kecamatan itu lah kunci penyelesaiannya.

Selain itu, tentang persiapan Pilkada 2020 Hatmiati juga mengatakan bahwa akan melakukan perekrutan kembali untuk KPPS, meskipun dengan kondisi yang saat ini banyaknya anggota KPPS yang jatuh sakit hingga sampai meninggal dunia kemungkinan besar peminat untuk KPPS akan menjadi sedikit.

“Kita tidak boleh pesimis, menurut saya bahwa tahun 2020 tentu pekerjaannya pilkada serentak dengan 7 kabupaten/kota dan itu ditempat kita, jadi saya kira tidak sesulit saat pemilu saat ini,” katanya.

Tapi kata dia, dengan besarnya pemberitaan tentang banyaknya anggota KPPS yang sakit hingga meninggal dunia, dikhawatirkan nanti tidak ada yang mau daftar jadi KPPS.(fachrul)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan