Banua Coffee Festival 2025 Jadi Ajang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Budaya, dan Pariwisata

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Banua Coffee Festival dipastikan bakal meramaikan Banua Creative 2025 yang digelar di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, selama tiga hari 5-9 Desember. Ajang kompetisi para barista dalam meracik kopi ini merupakan akselarasi pengembangan ekonomi kreatif yang digelar Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan (Kalsel).

Banua Creative 2025 merupakan festival tahunan yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pariwisata sebagai wadah pengembangan ekonomi kreatif, budaya, dan sektor pariwisata. Banua Coffee Festival menjadi salah satu program unggulannya yang diharapkan mampu memperkuat posisi kopi Banua di tingkat nasional.

Dinas Pariwisata Kalsel, Iwan Fitriady menerangkan, pada kegiatan tersebut menjadi wadah pusat kegiatan yang mempertemukan para peracik dan penikmat kopi.

Selain itu, Banua Coffee Festival 2025 juga memperkuat kualitas para pelaku industri dari hulu ke hilir sehingga berdaya saing secara nasional.

“Festival ini menjadi momentum untuk membangun ekosistem kopi Banua yang lebih profesional, kreatif, dan berdaya saing nasional,” ujarnya Kepala Seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif, Muhammad Fathurrahman, Jumat (5/12/2025).

Banua Coffee Festival 2025 berlangsung selama tiga hari, 5–7 Desember 2025, di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin. Salah satu magnet utamanya ialah kehadiran Juara 1 Kompetisi Manual Brew Tingkat Nasional yang akan berbagi wawasan melalui sesi talkshow.

“Kita menghadirkan langsung juara nasional agar pelaku kopi bisa belajar teknik seduh presisi dan konsistensi kualitas, serta bagaimana membangun storytelling produk jasa kopi yang lebih bernilai,” ucap Fathurrahman.

Festival ini juga menggandeng IDAMAN Coffee Community dan Morning Art Media Creative dalam penyelenggaraan dua kompetisi utama, yakni:

Baca Juga : Lestarikan Warisan Leluhur, Festival Budaya Banjar (FBB) 2025 Kembali Digelar Meriah

Baca Juga : Bank Kalsel Ramaikan Festival Kuliner Harjad ke-60 Tapin

– Latte Art Competition, yang menampilkan kreativitas visual dan estetika para barista.

– Manual Brew Competition, yang menantang peserta menampilkan kemampuan menyeduh kopi dengan menonjolkan karakter biji kopi lokal.

“Melalui turnamen ini, kita ingin mengangkat standar kompetisi kopi lokal sehingga memberi dampak pada peningkatan kualitas pelaku industri,” imbuhnya.

Lebih dari 15 tenant kopi terkurasi berpartisipasi dalam festival ini. Mereka membawa beragam karakter rasa kopi dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan maupun luar daerah.

Pameran ini dinilai sebagai ruang strategis bagi UMKM kopi untuk memperluas jaringan, pasar, dan memperkenalkan produk unggulan mereka.

Fathurrahman menekankan bahwa festival ini dirancang tidak hanya sebagai panggung hiburan, tetapi juga sebagai wadah edukasi bagi seluruh pelaku usaha kopi.

“Kami ingin ada transfer pengetahuan dari barista dan kompetitor nasional kepada petani, roaster, dan pelaku kedai kopi. Mutu kopi harus meningkat dari hulu ke hilir,” tegasnya.

Dia menambahkan, pentingnya storytelling dalam jasa penyeduhan kopi. Sehingga kopi yang disajikan dapat diketahui penikmat tentang komposisinya.

“Pengalaman menyeduh dan menyajikan kopi harus menjadi produk yang profesional, berkesan, dan memiliki nilai jual lebih tinggi,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi