MARTAPURA, klikkalsel.com – Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, M. Syarifuddin, mendampingi Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, meninjau langsung kondisi banjir di Desa Bincau, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Selasa (30/12/2025).
Desa Bincau menjadi salah satu dari ribuan titik banjir yang tersebar di delapan kabupaten/kota di Kalimantan Selatan akibat tingginya curah hujan pada Sabtu (27/12/2025). Hingga Selasa siang, ketinggian air di sejumlah lokasi masih mencapai hampir lutut orang dewasa.
Dalam kunjungan tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak. Bantuan yang diserahkan melalui Sekdaprov Kalsel itu meliputi 20 unit lampu penerangan, 50 dus mi instan, 50 dus air mineral, 100 liter minyak goreng, 100 kilogram gula, serta 100 karung beras.
Pembakal Desa Bincau, Jayadi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Gubernur Kalsel terhadap warganya yang terdampak banjir.
“Ulun Pembakal Bincau atas nama warga menyampaikan terima kasih atas perhatian Bapak Gubernur melalui bantuan yang diberikan kepada warga kami,” ucap Jayadi.
Ia memastikan bantuan tersebut akan segera disalurkan kepada warga yang membutuhkan.
Jayadi juga mendoakan agar Gubernur Kalsel beserta jajaran selalu diberikan kesehatan dan perlindungan. “Kami mendoakan Bapak Gubernur dan keluarga serta seluruh pejabat selalu sehat dalam lindungan Allah SWT,” tambahnya.
Sementara itu, Rafii (42), salah satu warga Desa Bincau, mengungkapkan bahwa hampir seluruh rumah warga terendam banjir. Menurutnya, genangan air diduga berasal dari wilayah hulu sehingga banjir bertahan cukup lama.
“Ketinggian air sampai sedada orang dewasa. Hampir sebulan kami merasakan banjir di sini, dampaknya dari wilayah hulu,” ujarnya.
Baca Juga : Kawasan Tanjung Rema Martapura Terendam Banjir Hingga Pinggang Orang Dewasa
Rafii juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah yang dinilainya cepat tanggap memberikan bantuan. Ia berharap kondisi Desa Bincau segera pulih karena banjir berdampak besar terhadap aktivitas dan perekonomian warga.
Di sela penyaluran bantuan, Sekdaprov Kalsel M. Syarifuddin menyampaikan bahwa sesuai arahan Menteri Lingkungan Hidup RI, pemerintah daerah akan segera mengumpulkan para pelaku usaha untuk dilakukan pemetaan dan evaluasi guna mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.
“Kami sudah berkoordinasi dengan kabupaten/kota. Dalam waktu dekat akan dibahas penetapan status darurat sesuai kondisi di lapangan,” ujar Syarifuddin.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pihaknya akan melakukan identifikasi dan verifikasi lapangan terkait aktivitas pembukaan lahan yang diduga berkontribusi terhadap banjir. Audit lingkungan akan difokuskan pada empat daerah tangkapan air (catchment area), yakni Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Selatan, Tapin, dan Banjar.
“Empat catchment ini akan diaudit. Ada indikasi kegiatan pembukaan lahan skala besar, baik pertambangan, perkebunan, maupun lainnya, yang berkontribusi memperbesar limpasan air. Saat ini sedang dilakukan klarifikasi lapangan dan akan diberikan sanksi administrasi. Kegiatan yang terdeteksi satelit juga akan disegel dan dihentikan,” tegas Hanif.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup, terdapat 182 perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Selatan, dan sebagian di antaranya terindikasi berada di luar persetujuan lingkungan.
Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel mencatat delapan daerah terdampak banjir dan banjir bandang sejak 27 Desember 2025, yakni Balangan, Banjar, Tabalong, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Banjarbaru, dan Tanah Laut. Total terdampak mencapai 16.999 kepala keluarga atau 50.585 jiwa.
Selain itu, sebanyak 7.431 rumah terendam, dengan rincian kerusakan 14 unit rumah, 33 sekolah, 30 tempat ibadah, empat fasilitas layanan kesehatan, 20 fasilitas umum, serta dua pasar. Data tersebut bersifat dinamis seiring berangsur surutnya ketinggian air di sejumlah wilayah. (rizqon)
Editor: Abadi





