BANJARMASIN, klikkalsel – Panggilan kemanusiaan untuk Palestina rupanya terus bergulir di tanah borneo. Hal ini ditunjukkan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam organisasi KSR PMI Unit Uniska Banjarmasin.
Meski dalam keadaan puasa, mereka melakukan aksi penggalangan dana untuk Palestina pada Kamis (24) sore yang lalu di Jalan H Hasan Basri. Dana sebesar Rp 4.684.300 itu kemudian mereka serahkan ke Lembaga kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Kalsel.
Minggu (27/5) sore, Muhammad Iqbal selaku perwakilan KSR Uniska menyerahkan donasi langsung ke Kantor ACT Kalsel di Jl A Yani Km 5,5 Banjarmasin. “ACT adalah organisasi kemanusiaan yang besar dan selalu update tentang isu-isu sosial terkini yang memang sangat memerlukan bantuan. Itulah mengapa kami percayakan ke ACT,†ungkap Iqbal.
Iqbal menuturkan bahwa awalnya mereka hanya ingin merencanakan baksos di bulan Ramadan. “Momentum Ramadan ini kan waktu yang baik untuk berbagi kepada sesama. Tapi setelah melihat aksi Peduli Palestina di Banjarbaru, kami pun ingin terlibat membantu Palestina,†terangnya.
Iqbal berharap, bantuan tersebut bisa sedikit mengurangi beban rakyat Palestina, dan memicu masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Banjarmasin untuk ikut serta melakukan aksi kemanusiaan serupa.
Ery Zulfian selaku Staf Marketing ACT Kalsel yang menerima kedatangan Iqbal menyampaikan apresiasi atas gerakan kebaikan yang telah dilakukan KSR Uniska Banjarmasin. “Anak-anak muda ini hebat. Mampu menunjukkan empati yang besar kepada saudara yang jauh di sana,†ucapnya.
Ery menuturkan, blokade Israel atas Gaza yang telah berlangsung selama sekitar 11 tahun telah melumpuhkan hampir seluruh sendi kehidupan kota Gaza. “ACT telah hadir di Palestina sejak 2009 mewakili bangsa Indonesia membersamai warga Palestina dengan berbagai aksi dan program, diantaranya bantuan bahan bakar untuk listrik rumah sakit,†tutur Ery.
“Di Gaza, 80 persen orang bergantung pada bantuan kemanusiaan yang disediakan oleh organisasi amal. Ramadan ini ribuan keluarga tidak akan mampu memenuhi kebutuhan mereka dari makanan dan barang-barang Ramadan. Pegawai pemerintah tidak menerima gaji penuh mereka sejak berbulan-bulan,†pungkas Ery. (rils/ganang)