Banjir Surut, Harga Cabai Malah ‘Pasang’, Ini Penjelasan Dinas Perdagangan!

Banjir Surut, Harga Cabai Malah 'Pasang', Ini Penjelasan Dinas Perdagangan!

Untuk cabai Tiung dan Taji harganya juga mengalami penurunan, yang sebelumnya mencapai Rp 100 ribu kini menjadi Rp 90 ribu sampai dengan Rp 95 ribu. Penurunan cabai ini juga disebabkan adanya pasokan yang didatangkan dari Jawa dan Sulawesi.

“Namun penurunannya tidak signifikan karena di daerah tersebut juga mengalami musim hujan yang ekstrim, sehingga panennya tidak maksimal dan harga belinya dari kedua daerah tersebut juga sudah mahal,” jelasnya.

Diperkirakan untuk wilayah Kalsel, harga cabai akan kembali normal saat memasuki Bulan Ramadhan nanti. “Diprediksi akan normal kembali saat memasuki bulan puasa nanti,” tambahnnya.

Sementara salah seorang pedagang cabai di Pasar Antasari, Purwati mengatakan kebanyakan mendapat pasokan cabai dari Sulawesi. Hanya sedikit yang bisa dipenuhi petani lokal, seperti cabai besar. Sisanya masih tergantung dari petani luar.

“Makannya untuk harga cabai rawit harganya sangat tinggi bisa mencapai Rp 130 ribu hingga Rp 150 ribu perkilonya. (Azka)

Editor: Abadi