MARTAPURA, klikkalsel.com – Sudah lebih dari sebulan banjir merendam Desa Sungai Tabuk Keramat, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Air yang tak kunjung surut ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari warga, tetapi juga melumpuhkan mata pencaharian mereka.
Salah satu warga yang terdampak, Hamdah (50) mengungkapkan, saat ini tengah kesulitannya dalam menjalankan usaha parut kelapa. Mesin parut yang biasa ia gunakan kini terendam banjir dan membuat usahanya terhenti total.
“Sudah sebulan saya tidak bisa bekerja. Tidak ada pemasukan sama sekali. Sementara, kebutuhan sehari-hari tetap harus dipenuhi,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).
Hamdah terpaksa bertahan hidup dengan mengandalkan tabungan dan persediaan yang semakin menipis.
Kondisi banjir di dalam rumahnya memprihatinkan, dengan air hampir setinggi lutut. Ia bahkan harus membuat panggungan di dalam rumah untuk sekadar tidur dan memasak.
Baca Juga Banjir di Sungai Tabuk Keramat: Warga Butuh Perahu Karet untuk Evakuasi Darurat
Baca Juga Banjir Rob Rendam Lebih dari 150 Rumah di Sungai Rangas, Warga Kesulitan Beraktivitas
Tak hanya Hamdah, nasib serupa juga dialami Marfuah (45), seorang petani padi di desa tersebut.
Hujan deras dan banjir yang berkepanjangan membuat bibit padi yang telah ditanamnya mati terendam air.
“Air di sawah sudah sepinggang, semua bibit mati. Jangankan panen, menanam saja tidak bisa,” ungkapnya dengan nada sedih.
Banjir yang berkepanjangan ini benar-benar membuat perekonomian warga lumpuh. Usaha kecil-kecilan yang menjadi andalan mereka kini terhenti, tanpa ada pemasukan sama sekali.
Marfuah berharap ada bantuan dari pemerintah maupun pihak lainnya agar mereka bisa bertahan hidup selama banjir belum surut.
“Kami hanya bisa berharap air cepat surut. Kalau terus seperti ini, kami benar-benar kesulitan,” pungkasnya.
Informasi dihimpun bantuan dari pemerintah sudah ada di kantor kepala desa Sungai Tabuk Keramat. Namun bantuan tersebut masih jauh dari kata cukup untuk di bagikan kepada semua warga yang terdampak. (airlangga)
Editor: Abadi