BANJARMASIN, klikkalsel.com – Banjir rob di kawasan pesisir masih menjadi momok masyarakat Kota Banjarmasin. Baru-baru ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan akan terjadi peningkatan ketinggian air laut yang berpotensi mengakibatkan banjir rob di sejumlah pesisir provinsi termasuk Kalimantan Selatan tepatnya di Banjarmasin dan Kotabaru.
Prediksi BMKG menyebutkan Fenomena Super Full Moon atau fase Bulan Purnama yang bersamaan dengan fase Pasang Air Laut Tertinggi pada tanggal 13 Juli 2022 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut. Citra satelit altimetri juga menunjukkan anomali positif tinggi muka air laut yang dapat menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada tanggal 10 – 19 Juli 2022. Khusus wilayah pesisir Kalimantan Selatan, banjir rob prediksi terjadi pada 14 – 17 Juli 2020 di Banjarmasin dan Kotabaru.
Baca Juga : Siap-siap, SE Booster Jadi Syarat Perjalanan Dalam Negeri
Baca Juga : Sejumlah Kawasan di Banjarmasin Masih Terendam Pasca Hujan Deras dan Air Pasang
Hal tersebut jelas menjadi perhatian khusus warga Banjarmasin yang bermukim tak jauh dari sungai. Seperti diketahui, kawasan tersebut acap kali terendam banjar dengan ketinggian mencapai 30 centimeter.
Jaka, warga Kelayan B, Kecamatan Banjarmasin Selatan mengaku sudah mengantisipasi banjir rob lebih awal berkaca dari peristiwa sebelumnya. Jek sapaan akrabnya, sehari-hari bekerja di bidang jasa servis elektronik sudah meletakan barang-barang kelistrikan di tempat tinggi.
“Biasanya di sini air pasang saat malam dari sehabis magrib sampai subuh. Mudahan tidak turun hujan bersamaan dengan air pasang, itu pasti banjir parah seperti sebelumnya,” pungkasnya, Senin (11/7/2022).
Sebelumnya banjir kembali melanda Banjarmasin saat hujan deras yang terjadi pada Senin 4 Juli 2022 lalu. Saat itu, banyak kawasan tergenang diantaranya Jalan Lambung Mangkurat, Pasar Pangeran Samudera, dan Pasar Ujung Murung. (rizqon)
Editor: Abadi
