Banjir di Sungai Tabuk Keramat: Warga Butuh Perahu Karet untuk Evakuasi Darurat

Kondisi air di kawasan Desa Sungai Tabuk keramat yang berada di bantaran sungai Martapura

MARTAPURA, klikkalsel.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kalimantan Selatan dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan banjir berkepanjangan di beberapa wilayah, termasuk di Desa Sungai Tabuk Keramat, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Sudah hampir sebulan, air merendam rumah warga dan badan jalan di desa tersebut, tepatnya di sekitar bantaran sungai Martapura.

Akibatnya kondisi tersebut mengganggu aktivitas serta mata pencaharian masyarakat sehari-hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 1.266 Kepala Keluarga (KK) di RT 1,2 dan 3 terdampak banjir.

Muhammad Rozali (50), warga setempat mengungkapkan, bahwa banjir mulai masuk ke rumah warga sekitar sebulan terakhir, setelah sebelumnya hanya menggenangi jalan desa.

Baca Juga Puluhan Kepala Keluarga di Sungai Tabuk Keramat Mengungsi ke Puskesmas Akibat Banjir

Baca Juga Banjir di Kecamatan Martapura, Akses Darat Empat Desa Lumpuh Total

“Sejak akhir Desember atau awal bulan Januari 2025, jalan di kampung ini tidak pernah kering, dan sekarang airnya masih terus naik,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).

Warga mengaku kesulitan beraktivitas dan menjalankan usaha. Bantuan sembako yang diterima hanya cukup untuk beberapa hari, sementara selebihnya warga harus bertahan dengan persediaan seadanya.

Hal senada juga disampaikan Amat (40), yang berharap adanya bantuan perahu karet untuk memudahkan mobilitas warga serta evakuasi dalam keadaan darurat.

“Jika terjadi sesuatu, evakuasi bisa langsung dilakukan. Jangan sampai kejadian seperti banjir tahun 2021 terulang lagi, di mana kami tidak memiliki persiapan,” kata Amat.

Saat ini, warga hanya mengandalkan perahu biasa untuk beraktivitas, namun jumlahnya sangat terbatas. Keberadaan perahu karet dinilai penting, mengingat kondisi banjir yang masih berpotensi memburuk.

“Kalau ada perahu karet yang standby akan mudah bila ada situasi darurat untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi