Anak Berkebutuhan Khusus di Kalsel Masih Kekurangan Terapis

Anak berkebutuhan khusus atau inklusi perlunya pendampingan Guru dan Orang tua

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tidak sedikit orang tua baru menyadari anaknya memiliki kebutuhan khusus saat memasuki usia sekolah.

Perbedaan dalam aspek fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional kerap baru terlihat ketika anak masuk PAUD hingga SMA. Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum memahami kondisi tersebut sejak dini.

Menanggapi hal ini, Kepala UPTD Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi (PLDPI) Disdikbud Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Misyawaliadi Noor, menegaskan, pentingnya peran sekolah dalam mendeteksi awal.

“Saat anak masuk sekolah, guru adalah pihak pertama yang bisa melihat indikasi kebutuhan khusus. Untuk itu, guru perlu melakukan asesmen terlebih dahulu sebelum berdiskusi dengan orang tua, agar tidak menimbulkan ketersinggungan,” ujarnya, Senin (8/9/2025).

Setelah asesmen, lanjutnya, anak yang terindikasi membutuhkan perhatian khusus bisa didampingi guru pendamping atau terapis. Namun, kondisi di lapangan masih menghadapi keterbatasan tenaga terapis terlatih serta minimnya pemahaman tentang pendidikan inklusi.

Baca Juga : Ikut Mengajar, Bunda Paud Kalsel Tekankan Pentingnya Pendidikan Akhlak di Usia Dini

Baca Juga : Komitmen ULM Wujudkan Mimpi Mahasiswa Disabilitas

“Kita masih kekurangan tenaga terapis. Karena tidak boleh lagi menggunakan tenaga honorer, solusinya adalah menghadirkan terapis secara insidentil atau sekali pakai,” jelas Misya.

Ia mendorong, pemerintah kabupaten/kota untuk lebih aktif memenuhi kebutuhan tersebut agar tidak terjadi antrean panjang anak-anak yang menunggu layanan terapi.

Selain itu, Misya menekankan, pentingnya kolaborasi antara guru, terapis, dan orang tua. Untuk meningkatkan efektivitas layanan, UPTD PLDPI juga menjalankan program kunjungan rumah (home visit) dan kunjungan sekolah (school visit) sebagai bentuk pendekatan jemput bola.

Ia berharap, dukungan semua pihak dapat memperkuat layanan inklusi di Kalsel, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus mendapat kesempatan berkembang secara menyeluruh, baik dari aspek akademik maupun sosial.

“Dengan cara ini, kita bisa menjangkau lebih banyak anak yang membutuhkan layanan,” pungkasnya.(azka)

Editor : Akhmad