Alasan Tahun 1526 Dijadikan Dasar Berdirinya Kota Banjarmasin

Jembatan Sudimampir tempo dulu (internet)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebagian orang mengetahui setiap 24 September, masyarakat Banjar memperingati hari jadi Kota Banjarmasin dan Tahun 1526 dipilih sebagai tonggak sejarah. Tapi tidak semuanya tahu alasanya?

Menurut Mansyur, sejarawan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), tahun 1526 menandai peristiwa besar yang menjadi titik balik berdirinya Kesultanan Banjar dan lahirnya Banjarmasih yang kelak dikenal sebagai Banjarmasin sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, dan penyebaran Islam di Kalimantan Selatan.

“Pada tahun itu, Raden Samudera berhasil memenangkan pertarungan politik sekaligus militer melawan Pangeran Tumenggung. Momentum tersebut mengukuhkan dirinya sebagai raja pertama dengan gelar Sultan Suriansyah,” jelas Mansyur, Rabu (24/9/2025).

Menurutnya, sejarah mencatat sebelum kemenangan itu, para patih setia Raden Samudera memindahkan bandar perdagangan dari Muara Bahan ke desa Banjarmasih pada tahun 1525. Desa kecil ini kemudian berkembang menjadi pusat aktivitas kerajaan.

Namun, konflik berkepanjangan dengan kekuatan di pedalaman membuat Patih Masih meminta bantuan Kesultanan Demak.

Baca Juga : Sejarah Nama Banjarmasih, Bandarmasih dan Sekarang Dikenal Dengan Banjarmasin

Baca Juga : Jaga Warisan Kota Seribu Sungai, Banjarmasin Usulkan Beberapa Bangunan Bersejarah Jadi Cagar Budaya

“Demak bersedia membantu, tapi dengan syarat Raden Samudera dan rakyatnya masuk Islam. Syarat itu diterima, dan sejak itulah Islam mulai resmi menjadi fondasi kerajaan Banjar,” jelas Mansyur.

Armada Demak tiba di Banjarmasih pada musim barat 1526. Setelah melalui peperangan selama hampir 40 hari, pada 24 September 1526, Pangeran Tumenggung menyerahkan pusaka kerajaan kepada keponakannya, Raden Samudera.

Peristiwa itu dianggap sebagai lahirnya pemerintahan baru yang berpusat di pesisir sungai.

“Sejak kemenangan itulah, kekuasaan kerajaan Banjar beralih dari pedalaman ke kawasan pantai. Banjarmasih resmi menjadi ibu kota kerajaan Banjar. Inilah alasan kenapa tahun 1526 ditetapkan sebagai dasar berdirinya Kota Banjarmasin,” tegas Mansyur.

Ia menambahkan, momentum tersebut tidak hanya penting bagi sejarah lokal, tapi juga bagian dari geopolitik Nusantara. Sebab, keberadaan kerajaan Islam di Kalimantan Selatan menjadi mata rantai baru menghadapi dominasi Portugis yang kala itu menguasai jalur perdagangan laut Jawa.

“Jadi 1526 bukan sekadar angka, melainkan simbol kemenangan, peralihan kekuasaan, dan lahirnya peradaban baru di tepian Sungai Martapura,” pungkas Mansyur. (airlangga)

Editor: Abadi