BANJARMASIN, klikkalsel.com – Aksi saling dorong antara aparat keamanan dengan mahasiswa mewarnai jalannya aksi unjuk rasa. Hal itu lantaran mahasiswa yang mendesak masuk ke halaman Kantor DPRD Kalsel dihalangi oleh petugas keamanan, Senin (12/6/2023).
Pantauan di lokasi, awalnya mahasiswa di depan sudah meminta agar Ketua DPRD Kalsel bersedia menemui massa dan menunggu kepastian untuk bisa mendengar aspirasi mereka.
Namun, karena tidak kunjung ditemui oleh Ketua maupun anggota DPRD Kalsel, akhirnya mahasiswa meminta aparat kepolisian untuk membuka gerbang dan mengizinkan mereka masuk ke halaman kantor.
Akan tetapi, aparat keamanan nampak enggan memberi jalan dan meminta mahasiswa untuk bersabar terlebih dahulu.
Alhasil, aksi saling dorong pun tidak dapat terelakkan antar massa dan aparat keamanan yang menjaga jalannya aksi.
Baca Juga Peringati Hari Lingkungan Hidup, Puluhan Mahasiswa Cari Ketua DPRD Kalsel
Baca Juga Dies Natalis ke-40 STIHSA Banjarmasin, 246 Mahasiswa/i Sandang Gelar Sarjana Hukum
Seketika, suasana aksi sempat memanas lantaran mahasiswa didesak mundur oleh aparat yang bertugas.
Hingga adzan Dzuhur berkumandang, massa dan aparat mulai berhenti dan melakukan shalat berjamaah di Jalan Lambung Mangkurat.
Ego, satu diantara massa aksi mengatakan, pihaknya tadi hanya meminta masuk untuk mengecek apakan benar anggota dewan tidak ada di tempat
“Tadi kami meminta masuk tapi dihalangi-halangi dan dipukul,” ujarnya.
Lantaran merasa dipukul itu, pihaknya merasa geram ditambah anggota DPRD Kalsel yang tak kunjung datang memunculkan kekecewaan.
“Kesannya tidak menghargai kami sebagai perwakilan rakyat yang ingin menyampaikan aspirasi masalah lingkungan,” tuturnya.
Adapun, isu lingkungan yang pihaknya bawa diantaranya adalah mengenai longsor di Tanah Bumbu Kilometer 171 Satui.
Sampai saat ini, massa aksi kembali berorasi dan menunggu kejelasan masih adakah anggota DPRD Kalsel yang menemui massa. (airlangga)
Editor: Abadi